Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Rabu, 18 Juli 2012

Istighotsah-Tabur Bunga di Tanggul Ketapang

PORONG BUKTIKAN WARGA LUMPUR TAK TERPECAH  – Warga korban lumpur di Peta Area Terdampak (PAT) sesuai Perpres 14 tahun 2007 kembali beraksi.
KOMPAK: Warga korban lumpur Lapindo dari berbagai paguyuban dan kawasan terdampak melakukan doa bersama dan tabur bunga di tanggul Ketapang.
Setelah me-launching posko pengaduan pencairan ganti rugi korban lumpur di Desa Ketapang, Tanggulangin, kemarin (17/7), warga PAT ini menggelar doa bersama (istighotsah) dan tabur bunga di area tanggul lumpur diDesa Ketapang.
Kegiatan yang diikuti ratusan warga korban lumpur tersebut sekaligus untuk menyambut bulan Ramadan.
Aksi yang dimulai pukul 15.00 tersebut dijaga ketat puluhan polisi. Warga datang dari berbagai paguyuban dan kawasan lumpur.
Ada yang menaiki truk hingga konvoi sepeda motor. Mereka berkumpul di area tanggul Ketapang. Warga di antaranya berasal dari Paguyuban Warga Renokenongo Menolak Kontrak (Pagarrekontrak), Glagaharum, Kedungbendo, Jatirejo, dan Siring.
Mereka berkumpul di depan panggung yang telah disiapkan. Salah satu koordinator Pagarrekontrak, Yudo Wintoko mengatakan, kegiatan doa bersama dan tabur bunga ini selain untuk menyambut Ramadan, juga agar PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) tergerak untuk kembali membayar cicilan kepada warga korban lumpur.
“Ini juga merupakan bukti kalau korban lumpur masih bersatu dan tidak ada yang terpecah-belah,” tandasnya.
Ditambahkan, kebersamaan yang ditunjukkan warga korban lumpur untuk meminimalisir upaya politisasi dan eksploitasi korban Lumpur. Sebab ditengarai, ada pihak-pihak lain maupun penguasa yang menunggangi kepentingan warga korban lumpur untuk kepentingan kelompoknya.
“Jangan sampai aksi yang murni untuk menuntut hak atas ganti rugi warga ini justru dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” tandasnya.
“Kita terus melakukan aksi agar ganti rugi segera dilunasi,” imbuhnya.
Sekitar satu jam melakukan doa bersama yang dipimpin oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat dan beberapa koordinator korban lumpur, warga kemudian melakukan tabur bunga di sekitar lokasi semburan lumpur Lapindo.
Karena makam leluhurnya sudah tak tampak lagi tertimbun lumpur panas, maka warga hanya bisa tabur bunga dari tepi tanggul.
“Meski makam leluhur kami sudah tertutup oleh lumpur, namun kita tetap berziarah dan mendoakan jenazah yang dimakamkan supaya diterima di sisi-Nya,” kata Pitanto.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.