Ludesnya puluhan lapak 
dan kios di pasar Krian akibat dilalap si jago merah  pada Minggu 
(1/6/2012) dini hari, ternyata salah satunya disebabkan minimnya sarana 
pemadam kebakaran di area pasar itu.
Dan ini mendorong anggota DPRD Sidoarjo 
angkat bicara, untuk mendesak Pemkab Sidoarjo lebih aktif menyiapkan 
sarana pemadam kebakaran di pasar-pasar tradisional yang ada di 
Sidoarjo.
Seperti yang dilontarkan HM.Yasluck 
Hasan SE.MM, anggota komisi C DPRD Sidoarjo dari Dapil Krian saat 
dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin (2/6/2012).
“Sebenarnya jauh sebelum kejadian 
kebakaran di pasar Krian ini terjadi , para pedagang setempat sering 
ngudal roso (mengadu) soal minimnya sarana pemadam kebakaran di pasar 
Krian ini. Mereka minta seharusnya ada minimal 1 unit mobil PMK yang 
disiapkan di pasar Krian untuk antisipasi jika terjadi kebakaran. Namun 
ya itu, keluhan ini belum ada respon dari dinas terkait,” tutur Yasluck 
yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan pasar Krian.
Masih menurut politisi dari FPAN ini, 
sebenarnya di area pasar Krian itu, dulunya ada 20 titik sumur yang 
digali para pedagang untuk antisipasi jika terjadi kebakaran.
Namun akibat tidak ada perawatan yang maksimal, ke 20 titik sumur itu saat ini berubah menjadi lubang-lubang buangan sampah.
“Mestinya jika ada perawatan berkala 
dari Dinas untuk 20 titik sumur ini, minimal airnya bisa digunakan untuk
 penanggulangan sementara untuk memadamkan api,” ujar Yasluck lagi.
Untuk itu ke depan, Yasluck berharap ada
 komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menyiapkan sarana mobil PMK 
untuk masing-masing pasar tradisional besar di wilayah Sidoarjo.
Karena dengan komitmen itu, maka 
kejadian kebakaran yang bisa meludeskan keberadaan pasar tradisional 
bisa terantisipasi sejak dini.
“Minimal sebelum api membesar sudah bisa dijinakkan dan kerugian para pedagang bisa diminimalisir,” tutup Yasluck.












0 comments:
Posting Komentar