Menandai usianya yang ke-34, manajemen
PDAM Delta Tirta meluncurkan program baru. Yaitu Sistem Informasi
Akuntansi, website PDAM Delta Tirta dan Costumer Meter Reading (CMR).
CMR adalah sistem baca meter menggunakan
handphone berbasis Android. Lewat SMS, pelanggan bisa melaporkan
pemakaian airnya selama sebulan pada PDAM.
PDAM Delta Tirta sidoarjo selama ini
sebenarnya sudah menerapkan teknologi informasi di berbagai bidang.
Dengan mengoptimalkan sumber daya internal, produk-produk penerapan
teknologi informasi berhasil diciptakan dan dikembangkan karyawan.
Seperti Sistem Pembayaran Rekening,
Sistem Informasi Manajemen, Sistem Pasang Baru Online, SMS Center
Pengaduan, Sistem Informasi Geografis Jaringan Pipa, Pembayaran lewat
Drive Thru, Payment Point di PT Pos Indonesia (Real Time), Autodebet
Bank Niaga (Real Time).
Belum lagi e-channel berupa ATM, SMS
banking dan internet banking di Bank Mandiri TBk. “Langkah ini sebagai
upaya mewujudkan komitmen pelayanan prima menuju keadilan sosial bagi
masyarakat Sidoarjo,” ujar Direktur Utama PDAM Delta Tirta Djajadi, usai
launching kemarin.
Satu upaya itu adalah memberikan
kemudahan dan kecepatan pelayanan pelanggan, dengan langkah menerapkan
teknologi informasi di berbagai bidang.
Program baru tersebut diluncurkan
Sekretaris Daerah kabupaten Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan, mewakili
Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah yang sedang dinas luar.
Hadir dalam kegiatan itu jajaran direksi PDAM, B dan Pengawas PDAM, para undangan dan karyawan- karyawati PDAM.
“Program baru ini bertujuan melihat
tingkat kejujuran pelanggan. Karena dengan sistem CMR, pelanggan bisa
melaporkan angka pemakaian airnya tiap bulan hanya melalui SMS,” tegas
Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Jatim,
Djajadi.
Sistem CMR seperti yang dijalankan PDAM
Delta Tirta Sidoarjo, baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Meski
mengandalkan kejujuran, pihak manajemen tetap memiliki database berapa
rata-rata pemakaian tiap bulan setiap pelanggan.
“Kalau ada pelanggan yang tidak jujur
melaporkan pemakain airnya, kita tetap bisa mengetahui melalui data di
kantor pusat,” tegasnya. Dengan sistem baru itu, tugas karyawan pencatat
meter air juga jadi lebih lancar.
Kendala yang biasa dihadapi, seperti
rumah tutup karena ditinggal kerja, tidak perlu dihadapi lagi. Pelayanan
air bersih di Kabupaten Sidoarjo dimulai sejak zaman Hindia Belanda
oleh Waterleiding Bedrijven.
Pada masa kemerdekaan, kepengurusannya
dilimpahkan ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya
Perda Propinsi Daerah Tingkat I No 4 Tahun 1976, Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo menerima penyerahan sebanyak 1.904 unit.
Pada 5 Juli 1978, terbit Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo No 5 Tahun 1978 tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang disahkan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur, dengan Nomor:
HK/498/1978. Memasuki usia ke-34,
jumlah pelanggan mencapai 103.000unit, bertambah 31.130 unit sejak
tahun 2006. PDAM Delta Tirta Sidoarjo saat ini masuk kategori PDAM
Metropolis, dengan wilayah pelayanan tersebar di 14 kecamatan dari 18
kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Cakupan layanannya 30,62 persen. 12,23
persen pedesaan, 55,62 persen perkotaan. Untuk pencapaian target MDGs
pada 2015 mendatang PDAM Delta Tirta Sidoarjo menargetkan cakupan
pelayanan sebesar 20 persen pedesaan dan 65 persen perkotaan. Seiring
pertumbuhan jumlah pelanggan, pendapatan PDAMDelta Tirta Sidoarjo pun
mengalami peningkatan.
0 comments:
Posting Komentar