Masih tingginya angka kecelakaan
lalu lintas membuat Satlantas Polres Sidoarjo makin intensif melakukan
operasi. Kemarin (4/7) mereka mengadakan operasi di depan bekas Jembatan
Timbang Candi.
Operasi yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 12.00 tersebut berhasil menjaring ratusan motor. Perinciannya, 208 motor ditilang dan 14 motor disita karena tak dilengkapi surat-surat. Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP M. Fahrie Siregar mengatakan, operasi tersebut merupakan bagian dari Operasi Patuh Semeru 2012. Sasarannya para pengendara yang tidak memiliki kelengkapan. Baik dari segi kendaraan maupun surat-surat. ”Sebab, hal itu sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ujarnya di lokasi kemarin (4/7). Para pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan tersebut langsung ditilang. Bahkan, yang tidak dapat menunjukkan surat tanda kendaraan bermotor (STNK), motornya langsung disita. ”Pemilik dapat mengambil kendaraannya di Polres Sidoarjo dengan menunjukkan buktibuk ti yang kuat dan sah,” imbuh mantan Kasatlantas Polresta Malang tersebut. Fahrie menyebutkan, operasi itu akan dilaksanakan selama dua pekan mulai 4 hingga 17 Juli. Operasi tersebut dilakukan secara represif tetapi edukatif. Maksudnya, selain menilang, satlantas memberikan pengarahan akan pentingnya berkendaraan secara aman dan tertib. Sebelum operasi itu diadakan, Polres Sidoarjo telah menggelar Operasi Simpatik Semeru pada Juni lalu. Dalam operasi itu, pengendara kendaraan yang diketahui melanggar hanya diberi peringatan. ”Nah, kali ini kami bersikap lebih tegas dengan menilang mereka yang melanggar,” sambung alumnus Akpol Tahun 2002 itu. Selain itu, lanjut Fahrie, operasi tersebut dilaksanakan demi ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas menjelang Ramadan.
Operasi yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 12.00 tersebut berhasil menjaring ratusan motor. Perinciannya, 208 motor ditilang dan 14 motor disita karena tak dilengkapi surat-surat. Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP M. Fahrie Siregar mengatakan, operasi tersebut merupakan bagian dari Operasi Patuh Semeru 2012. Sasarannya para pengendara yang tidak memiliki kelengkapan. Baik dari segi kendaraan maupun surat-surat. ”Sebab, hal itu sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ujarnya di lokasi kemarin (4/7). Para pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan tersebut langsung ditilang. Bahkan, yang tidak dapat menunjukkan surat tanda kendaraan bermotor (STNK), motornya langsung disita. ”Pemilik dapat mengambil kendaraannya di Polres Sidoarjo dengan menunjukkan buktibuk ti yang kuat dan sah,” imbuh mantan Kasatlantas Polresta Malang tersebut. Fahrie menyebutkan, operasi itu akan dilaksanakan selama dua pekan mulai 4 hingga 17 Juli. Operasi tersebut dilakukan secara represif tetapi edukatif. Maksudnya, selain menilang, satlantas memberikan pengarahan akan pentingnya berkendaraan secara aman dan tertib. Sebelum operasi itu diadakan, Polres Sidoarjo telah menggelar Operasi Simpatik Semeru pada Juni lalu. Dalam operasi itu, pengendara kendaraan yang diketahui melanggar hanya diberi peringatan. ”Nah, kali ini kami bersikap lebih tegas dengan menilang mereka yang melanggar,” sambung alumnus Akpol Tahun 2002 itu. Selain itu, lanjut Fahrie, operasi tersebut dilaksanakan demi ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas menjelang Ramadan.
0 comments:
Posting Komentar