Saat stres, wanita biasanya tidak memedulikan penampilan dan
cenderung cuek. Tak ada lagi balutan busana feminin yang ada celana
jeans dengan atasan longgar yang terlihat santai.
Wanita cenderung menggunakan pakaian sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan suasana hati mereka. Ketika sedang stres, wanita ternyata lebih senang mengenakan jeans, ungkap sebuah studi terbaru.
Menurut studi, saat bahagia, yang membuat wanita merasa lebih baik adalah pakaian yang memiliki potongan bagus, membalut dan meningkatkan citra tubuh dan terbuat dari bahan kain yang berwarna cerah dan indah. Namun, lebih dari setengah wanita memakai celana jeans ketika mereka merasa tertekan. Hanya sepertiganya akan memakai jeans saat merasa bahagia.
Para ilmuwan bertujuan menemukan bagaimana cara seorang wanita mengekspresikan suasana hati lewat 100 responden wanita berusia 21-64 tahun melalui cara berpakaian. Tiga dari empat orang belanja pakaian setidaknya setiap beberapa bulan, sebagian besar lewat internet.
Hasilnya, 51 persen wanita akan meraih jins bila merasa sedih dan stres. Dalam keadaan yang sama, wanita juga cenderung memakai atasan baggy dan kaus atau jumper. Hampir enam dari sepuluh wanita mengakui akan mengenakan atasan longgar saat tertekan. Namun hanya dua persen yang memakainya saat merasa bahagia.
Menurut mayoritas responden, mereka merasa 10 kali lebih mungkin mengenakan pakaian favorit saat merasa bahagia daripada saat tertekan. “Jeans tidak terlihat mengagumkan bagi semua orang,” ujar Karen Pine, penulis studi dari Universitas Hertfordshire kepada Mirror.
“Jeans kerap kurang pas dalam bentuk dan ukuran, pakaian ini menandakan pemakainya tak terganggu dengan penampilan mereka.”
Pine mengatakan, mereka yang mengalami depresi seringkali kehilangan minat pada penampilan dan tak ingin menonjol. “Sehingga hubungan antara jeans dan depresi bisa dimengerti,” tambahnya.
Studi yang sama juga menemukan, wanita yang sedang merasa bahagia dua kali lebih banyak mengatakan akan memakai topi atau aksesoris di kepala daripada saat tertekan. Bahagia juga menjadi alasan wanita untuk lima kali mengenakan sepatu favorit.
Psikolog mengatakan wanita sebaiknya mencoba mengenakan pakaian “bahagia” saat merasakan suasana hati yang buruk. “Hasil ini menunjukkan bahwa pakaian tidak hanya mempengaruhi orang lain, itu mencerminkan dan mempengaruhi suasana hati si pemakai.”
Menurut Pine, banyak wanita dalam penelitian yang dapat mengubah suasana hari dari apa yang dikenakan. “Ini menunjukkan kekuatan psikologis pakaian dan bagaimana pilihan yang tepat dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang,” kata Pine.
Wanita cenderung menggunakan pakaian sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan suasana hati mereka. Ketika sedang stres, wanita ternyata lebih senang mengenakan jeans, ungkap sebuah studi terbaru.
Menurut studi, saat bahagia, yang membuat wanita merasa lebih baik adalah pakaian yang memiliki potongan bagus, membalut dan meningkatkan citra tubuh dan terbuat dari bahan kain yang berwarna cerah dan indah. Namun, lebih dari setengah wanita memakai celana jeans ketika mereka merasa tertekan. Hanya sepertiganya akan memakai jeans saat merasa bahagia.
Para ilmuwan bertujuan menemukan bagaimana cara seorang wanita mengekspresikan suasana hati lewat 100 responden wanita berusia 21-64 tahun melalui cara berpakaian. Tiga dari empat orang belanja pakaian setidaknya setiap beberapa bulan, sebagian besar lewat internet.
Hasilnya, 51 persen wanita akan meraih jins bila merasa sedih dan stres. Dalam keadaan yang sama, wanita juga cenderung memakai atasan baggy dan kaus atau jumper. Hampir enam dari sepuluh wanita mengakui akan mengenakan atasan longgar saat tertekan. Namun hanya dua persen yang memakainya saat merasa bahagia.
Menurut mayoritas responden, mereka merasa 10 kali lebih mungkin mengenakan pakaian favorit saat merasa bahagia daripada saat tertekan. “Jeans tidak terlihat mengagumkan bagi semua orang,” ujar Karen Pine, penulis studi dari Universitas Hertfordshire kepada Mirror.
“Jeans kerap kurang pas dalam bentuk dan ukuran, pakaian ini menandakan pemakainya tak terganggu dengan penampilan mereka.”
Pine mengatakan, mereka yang mengalami depresi seringkali kehilangan minat pada penampilan dan tak ingin menonjol. “Sehingga hubungan antara jeans dan depresi bisa dimengerti,” tambahnya.
Studi yang sama juga menemukan, wanita yang sedang merasa bahagia dua kali lebih banyak mengatakan akan memakai topi atau aksesoris di kepala daripada saat tertekan. Bahagia juga menjadi alasan wanita untuk lima kali mengenakan sepatu favorit.
Psikolog mengatakan wanita sebaiknya mencoba mengenakan pakaian “bahagia” saat merasakan suasana hati yang buruk. “Hasil ini menunjukkan bahwa pakaian tidak hanya mempengaruhi orang lain, itu mencerminkan dan mempengaruhi suasana hati si pemakai.”
Menurut Pine, banyak wanita dalam penelitian yang dapat mengubah suasana hari dari apa yang dikenakan. “Ini menunjukkan kekuatan psikologis pakaian dan bagaimana pilihan yang tepat dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang,” kata Pine.
0 comments:
Posting Komentar