Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Selasa, 23 Oktober 2012

Jika Nekat Jual Hewan Sakit, DP3 Sidoarjo Siap Beri Sanksi Penjual Kurban

Dinas Pertanian,
Perkebunan, dan
Peternakan (DP3) Sidoarjo
akan mencekal penjual hewan
kurban yang nekat berbuat
nakal. Tindakan tersebut
dilakukan jika para penjual
hewan kurban memperdagangkan
hewan yang telah
dilarang dijual oleh DP3.
Kabid Peternakan DP3,
Bambang Erwanto mengatakan,
sejak H-7, sebanyak
160 tim telah diterjunkan
ke lapangan. Tim tersebut
melakukan pemantauan
pada sejumlah penjual
hewan kurban yang tersebar
di kawasan Sidoarjo.
“Dalam pantauan tersebut,
tim DP3 melakukan
pendataan terhadap hewan
yang sakit. Kami juga
melakukan pengawasan
pada hewan yang telah dikategorikan
tidak layak
jual itu agar tidak diedarkan,”
tandasnya.
Dikatakan, hewan tidak
layak jual yang dilarang
tersebut karena dianggap
tidak bisa diobati dalam
jangka waktu dekat. Akibatnya,
tidak layak dikonsumsi
dan tidak boleh
dijual kembali. Pelarangan
tersebut diberikan secara
tertulis kepada penjual
kurban agar tidak menjual
hewan yang sakit tersebut.
Jika dalam pemantauan
lagi para penjual tetap nekat
menjual hewan yang
sakit tersebut, ia menegaskan
tim DP3 akan langsung
merekomendasikan penjual bersangkutan tidak boleh
menjual kembali hewan
kurban, tahun depan. Sementara
itu, untuk hewan
yang sakit akan dikarantina
oleh DP3 untuk diisolasi
agar tidak boleh dijual.
Bambang Erwanto mengungkapkan,
sidak dari tim
DP3 tidak hanya dilakukan
sekali pada setiap penjual.
Pemantauan tersebut dilakukan
berulang-ulang pada
penjual yang telah terdata
memiliki hewan yang sakit.
“Jika masih membandel, penjual
hewan kurban sendiri
yang akan rugi,” tegasnya.
Namun Bambang menambahkan,
saat ini belum ada
informasi dari tim DP3 yang
menemukan kasus hewan
sakit yang dijual di Sidoarjo.
Meski demikian, tim tetap
akan memantau masuknya
hewan kurban dari sejumlah
kawasan di luar Sidoarjo.
Ditandaskan, tahun ini, Sidoarjo
tetap menolak hewan
kurban dari Jawa Tengah terutama
dari Boyolali. Selain
masih rawan terhinggapi
penyakit, beberapa kawasan
di Jawa Tengah memang
menjadi salah satu kawasan
merah bagi perkembangan
hewan ternak berpenyakit.
“Kita berharap masyarakat
Sidoarjo juga jeli. Jangan dilihat
murahnya saja, tapi pilih
yang benar-benar sehat,”
katanya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.