Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Selasa, 09 Oktober 2012

Sidoarjo Akan Segera Punya Autis Center

Keberhasilan Sidoarjo meraih penghargaan dalam pendidikan inklusi mendapat apresiasi besar.
Dekan Fakultas Pendidikan dari Queensland University Australia Prof Suzanne Carington menghadiri sosialisasi pendidikan inklusi kepada sekolah se-Sidoarjo kemarin.
Kepala Dispendik Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono
Muncul rencana men dirikan Autis Center di Sidoarjo sebagai pusat informasi anak berkebutuhan khusus (ABK). Tidak cuma hadir. Suzanne juga memberikan pandangan soal pendidikan inklusi. Menurut dia, pada prinsipnya, setiap anak didik memiliki kebutuhan khusus.
”Masing-masing punya kebutuhan berbeda. Karena itu, penanganannya juga berbeda,” ucapnya.
Suzanne mengatakan, salah satu faktor keberhasilan pendidikan inklusi berasal dari tenaga pendidik. Tenaga pendidik harus mampu memahami karakter siswa.
Setiap anak didik wajib dihargai dan dihormati, bagaimanapun karakternya. Pendidikan inklusi itu bukan hanya kewajiban sekolah yang ditempati, tapi juga semua orang di lingkungan sekitarnya.
”Semua anak yang diajar memiliki kebutuhan khusus,” ucapnya. Kepala Bidang TK, SD, dan Pendidikan Khusus Dispendik Provinsi Jatim Nuryanto mengatakan, selama ini pendidikan inklusi di Sidoarjo memang cukup baik.
Salah satu indikatornya adalah persebarannya yang relatif merata. Pendidikan inklusi tak hanya berada di satu kecamatan, tetapi telah disebar di masing-masing kecamatan se-Sidoarjo.
”Memang jumlah sekolahnya tidak sebesar kota besar lain, tetapi kebijakan penataan di masing-masing kecamatan menjadi nilai lebih,” ucapnya.
Selama ini, lanjut Nuryanto, pendidikan inklusi terfokus ke sekolah luar biasa.Padahal, anak berkebutuhan khusus bisa juga dimasukkan ke sekolah reguler.
”Sedikit demi sedikit kami ingin tanamkan pengetahuan ini kepada masyarakat,” ucapnya.
Kepala Dispendik Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono mengatakan, ke depan dispendik mengupayakan pendidikan inklusi menyebar pada setiap jenjang di semua kecamatan. ”Mulai tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA,” katanya.
Agoes menyebut hampir semua sekolah di Kabupaten Sidoarjo sudah memiliki pendidikan inklusi. Hanya ada satu kecamatan, Tarik, yang hingga kini belum tersentuh pendidikan itu. ”Akan kami upayakan secepatnya,” tuturnya.
Setiap ABK berhak mendapat pendidikan yang layak dan terjangkau dari tempat tinggalnya. Sebagai apresiasi atas prestasi dan komitmen Sidoarjo, kata Nuryanto, pihaknya berencana mendirikan Autis Center.
Fasilitas itu akan jadi tempat untuk mengkaji anak-anak yang mengalami autis. ”Bagaimana penanganannya akan diteliti di sini,” ucapnya. Di Jawa Timur, hanya Sidoarjo dan Kota Malang yang ditempati itu.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.