Diperlukan penambahan jalan raya untuk
mengurai kemacetan di wilayah Kabupaten Sidoarjo, karena kondisi jalan
raya di Sidoarjo dianggap sudah tidak mampu membludaknya jumlah
kendaraan.
Hal itu disampaikan oleh salah satu
pengamat Ekonomi, Analisis Data dan Pendidikan, Kresnayana Yahya saat
menghadiri acara workshop penataan sistem transportasi Kabupaten
Sidoarjo di pendopo Delta Nugraha, Rabu (19/12/2012).
Menurut Kresnayana Yahya kemacetan yang
terjadi di wilayah Kabupaten Sidoarjo sudah melumpuhkan sendi-sendi
kehidupan, terutama dibidang industri.
“Bayangkan saja setiap truck kontainer,
apabila mengalami keterlambatan setengah jam saja itu kerugiannya
mencapai Rp 100 ribu,” katanya.
Sehingga biaya yang harus dikeluarkan
oleh pihak perusahaan bertambah banyak hanya untuk transportasi barang
dari pabrik ke pelabuhan.
Untuk itu pihaknya menyarankan kepada
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo agar segera mencari solusi untuk
mengurai kemacetan dengan cara membuat jalan raya baru.
“Menurut saya dibuatkan jalan lingkar
yang berdekatan dengan komplek pergudangan dan perusahaan, sehingga
memudahkan akses keluar masuk kendaraan besar dari perusahaan ke
pelabuhan,” ucap dosen statistik di Institut Teknologi Surabaya (ITS)
itu.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan
(Dishub) Kabupaten Sidoarjo, M.Husni Thamrin mengatakan idealnya untuk
mengurai kemacetan seperti di sepanjanga jalan Ahmad Yani dibuatkan
akses jalan raya baru.
“Namun hal itu terbentur dengan biaya,
karena setiap pembukaan jalan raya baru diperlukan anggaran sekitar Rp
400 miliar,” terangnya.
Diakui oleh Husni Thamrin bahwa
disepanjang jalan raya Ahmad Yani sering dilewati oleh
kendaraan-kendaraan besar sehingga memperparah kemacetan disana.
0 comments:
Posting Komentar