Aksi tamanisasi dan penataan ruang
terbuka hijau belakangan makin gencar dilakukan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP) Pemkab Sidoarjo.
Tidak hanya memperbaiki wajah kota,
tetapi juga mempertahankan supremasi bidang lingkungan hidup. Yakni,
Piala Adipura. Sidoarjo masuk sebagai kabupaten/kota di Indonesia yang
meraih piala dari Kementerian Lingkungan Hidup itu mulai 2011.
Tahun lalu Sidoarjo juga berhasil
mempertahankan piala tersebut. Nah, tahun ini pemkab siap bekerja ekstra
untuk kembali menggondol Adipura. Pantauan Jawa Pos kemarin (22/1),
banyak pekerja DKP yang turun ke beberapa titik.
Mereka menanam tanaman di median jalan.
Mulai Jalan Pahlawan sampai Jalan Cemengkalang. Beragam tanaman disebar
seperti bakung, rambuza, dan melati jepang.
Kabid Pertamanan DKP Indra Koes S.
mengatakan, program itu memang dibuat agar Sidoarjo kembali meraih
Adipura. Apalagi, Sidoarjo telah masuk nominasi. ”Untuk lahan-lahan kota
yang kosong, kami akan tanami,” kata Indra.
Kabid Kebersihan DKP Sofyan Irwadi
menambahkan, Sidoarjo akan kembali bersaing dengan kota lain di
Indonesia dalam perebutan Adipura. ”Kami sudah bertekad untuk
mempertahankan Adipura,” ujarnya.
Indra menjelaskan, Sidoarjo nanti masuk
nominasi kota sedang. Lain dengan Surabaya yang sudah masuk dalam
kategori kota besar. Setidaknya, Kota Delta bersaing dengan 38
kota/kabupaten se-Indonesia.
Parameter penilaiannya adalah lingkungan
kota, kebersihan lingkungan, ruang terbuka hijau, kebersihan pasar,
kebersihan terminal dan rumah sakit, serta sistem pembuangan akhir
(TPA).
Untuk itu, lanjut dia, DKP sudah
menyiapkan tim agar bisa menang. Seluruh dinas terkait juga diajak
bekerja sama. Mulai dinas perhubungan, dinas pasar, dinas pengairan,
dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup, dinas pendidikan, hingga dinas
pertanian.
”Tidak bisa Adipura diraih jika hanya
mengandalkan DKP,” jelasnya. Semua dinas itu wajib menjalankan tupoksi
masing-masing. Dia mencontohkan, dinas perhubungan harus menjaga
kebersihan terminal.
Sedangkan dinas pasar harus menertibkan
sampah dan sejenisnya di kawasankawasan pasar. ’’Kami optimistis bisa
kembali membawa pulang Adipura,’’ kata Sofyan. Mempertahankan Adipura
memang tidak mudah.
Banyak pekerjaan yang membutuhkan
konsistensi. Lihat saja, di beberapa titik masih cukup banyak sampah. Di
antaranya, di kawasan lingkar timur. Kondisi Terminal Larangan juga
kumuh.
Banyak pedagang pasar yang membuang
sampah di jalan masuk terminal. Salah satu ikon Sidoarjo, yaitu GOR
Delta, juga belum bebas dari tumpukan sampah. Data yang dihimpun, selama
ini DKP hanya mampu melayani pengangkutan sampah sebesar 20 persen.
Sedangkan total sampah di Sidoarjo per
hari mencapai 4.000 meter kubik. Jumlah truk pengangkut sampah juga
belum memadai. DKP hanya mempunyai 26 truk untuk melayani 18 kecamatan
seSidoarjo.
’’Kami akan tambah sepuluh truk tahun
ini,” jelasnya. Sofyan mengakui, DKP hanya mampu mengangkut sampah 20
persen. Sisanya, 80 persen, adalah partisipasi dari warga Sidoarjo.
”Tanah warga Krembung dan Prambon kan masih luas sehingga sampah dikubur di halaman belakang rumah mereka,” ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar