Sudah enak kerja eh malah ngembat duit perusahaan. M Lukmanul Khakim
(26) warga Cemeng Bakalan RT 23 RW 05 Kecamatan Kota Sidoarjo, harus
berurusan dengan petugas kepolisan Sektor Wonoayu lantaran diduga
melakukan penggelapan dan penipuan terhadap Saiful Bakri (45) warga Desa
Jimbaran RT 02 RW 01 Kecamatan Wonoayu.
Penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh pelaku terjadi mulai pada 19 April 2012 lalu, pelaku bekerja sebagai sales plastik pembungkus roti dan plastik pembuat kertas undangan di usaha milik korban.
“Pelaku menjual atau memasarkan barang milik bosnya kepada penjual yang sudah menjadi langganannya dan kepada pembeli yang membutuhkan plastik, ” kata Kapolsek Wonoayu AKP Hardiyantoro.
Pelaku memang sangat lihai berjualan barang, order yang diminta kepada bosnya sangat banyak.
Namun, uang penjualan dari barang yang dijualnya itu hanya disetorkan sebagian saja dan selebihnya tidak disetorkan.
“Korban merasa curiga dengan kondisi keuangan yang ada di perusahaan miliknya. Karena itu korban melakukan audit keuangan dan memang betul ditemui sekitar Rp 72.581.500 tidak ada dalam setoran keuangan milik korban, ” Jelasnya.
Setelah mengetahui ada kejanggalan, lanjut AKP Hard, korban langsung melaporkan Ke Polsek Wonoayu untuk dilakukan penyidikan dan mengetahui siapa karyawannya yang melakukan penggelapan uang perusahaan.
“Kita melakukan pemeriksaan kepada karyawan perusahaan korban dan bagian keuangan. Ternyata kita temukan seorang karyawan yang kita duga melakukan penggelapan, ” lanjutnya.
Dihadapan petugas pelaku mengakui uang penjualan plastik milik bosnya itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya gunakan sendiri untuk biaya hidup setiap hari, ” aku bapak satu anak itu.
Kini pelaku harus mempertanggung jawabkan dengan mendekam di tahanan Mapolsek Wonoayu.
Penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh pelaku terjadi mulai pada 19 April 2012 lalu, pelaku bekerja sebagai sales plastik pembungkus roti dan plastik pembuat kertas undangan di usaha milik korban.
“Pelaku menjual atau memasarkan barang milik bosnya kepada penjual yang sudah menjadi langganannya dan kepada pembeli yang membutuhkan plastik, ” kata Kapolsek Wonoayu AKP Hardiyantoro.
Pelaku memang sangat lihai berjualan barang, order yang diminta kepada bosnya sangat banyak.
Namun, uang penjualan dari barang yang dijualnya itu hanya disetorkan sebagian saja dan selebihnya tidak disetorkan.
“Korban merasa curiga dengan kondisi keuangan yang ada di perusahaan miliknya. Karena itu korban melakukan audit keuangan dan memang betul ditemui sekitar Rp 72.581.500 tidak ada dalam setoran keuangan milik korban, ” Jelasnya.
Setelah mengetahui ada kejanggalan, lanjut AKP Hard, korban langsung melaporkan Ke Polsek Wonoayu untuk dilakukan penyidikan dan mengetahui siapa karyawannya yang melakukan penggelapan uang perusahaan.
“Kita melakukan pemeriksaan kepada karyawan perusahaan korban dan bagian keuangan. Ternyata kita temukan seorang karyawan yang kita duga melakukan penggelapan, ” lanjutnya.
Dihadapan petugas pelaku mengakui uang penjualan plastik milik bosnya itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya gunakan sendiri untuk biaya hidup setiap hari, ” aku bapak satu anak itu.
Kini pelaku harus mempertanggung jawabkan dengan mendekam di tahanan Mapolsek Wonoayu.
0 comments:
Posting Komentar