WARU – Angin kencang kembali
menerjang wilayah Sidoarjo. Kemarin,
sekitar pukul 15.40, angin berkecapatan
tinggi terjadi di sepanjang
Jl Raya Waru. Sebuah pohon palem
setinggi sekitar 12 meter, tumbang.
Tidak hanya itu, satu tiang listrik
juga ikut ambruk dan tiga tiang
lainnya ikut miring. Namun, tidak
ada korban jiwa atas insiden ini.
Informasi yang dihimpun Radar
Sidoarjo, di kawasan Waru sebetulnya
tidak turun hujan. Tetapi angin
kencang menerpa di kawasan ini, terutama
di kawasan Jl Raya Waru.
Ini mengakibatkan sebuah pohon palem
yang berada di depan Giant Waru
tumbang ke arah jalan. Sebelum
ambruk menutup jalan, pohon palem
tersebut mengenai kabel listrik. Imbasnya,
tiga tiang listrik ikut doyong ke arah jalan. Bahkan, ada salah
satu tiang yang patah.
Kusnowo (40), salah seorang
saksi mata mengatakan, kejadian
ini terjadi secara cepat. Untungnya,
saat roboh tidak ada
pengguna jalan yang lewat. Namun,
para pengendara motor tetap
takut karena tiang listrik
yang ikut miring. “Brak…pohon
langsung tumbang tapi tidak
mengenai pengguna jalan,” kata
Kusnowo, warga Mojokerto yang
lewat saat pohon tumbang.
Kejadian ini memang tidak sedahsyat
terjangan puting beliung
pada 27 Desember 2012 lalu
yang membuat tiga desa berantakan.
Tiga desa itu adalah
Desa Cemeng Bakalan, Desa
Sumput di wilayah Kecamatan
Sidoarjo, serta Desa Anggaswangi,
Kecamatan Sukodono.
Saat itu puluhan rumah rusak,
begitu juga pohon-pohon tumbang
termasuk sebuah bangunan
galangan kayu dibuat
porak-poranda. Bahkan sebuah
mobil Phanter dan satu truk pun
tertindih di antara reruntuhan.
Meski demikian, kejadian pohon
tumbang disertai tiang listrik
yang patah ini sama-sama
berlangsung cepat. Kusnowo
mengatakan takut kesetrum
kabel listrik yang roboh. “Pohon
tumbang langsung dievakuasi,”
ujarnya.
Kejadian ini sempat membuat
arus lalu lintas sebagian dialihkan.
Sebab, kejadian itu terjadi
pada jam-jam sibuk. Arus lalu
lintas yang biasa padat itu pun
dipecah dua, sebagian dialihkan
ke jalan pemisah arus untuk
masuk ke kawasan Giant, sebagian
tetap menggunakan jalan
utama.
Manajer PLN Gedangan Iwan
Suwargana mengatakan, patahnya
tiang listtrik tersebut memang
akibat dorongan yang
kuat dari pohon palem yang
tumbang. Akibatnya, kabel yang
lain ikut tertarik dan membuat
tiang listrik patah. “Kita langsung
melakukan pemadaman di
area Jl Raya Waru untuk melakukan
perbaikan pada tiang
listrik tersebut,” kata Iwan.
Dia mengatakan, pihaknya
akan mengganti tiang listrik
yang rusak. Sedangkan akibat
patahnya tiang listrik pemadaman
listrik tidak akan terjadi
menyeluruh di kawasan Waru.
Pemadaman hanya berada di
sekitar area patahnya tiang
listrik. “Tidak akan berdampak
kepada seluruh listrik di Waru.
Kita langsung lakukan perbaikan,”
imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Trantip
Satpol PP Yany Setyawan mengatakan
sudah menghubungi manajemen
Giant Waru untuk melakukan
penebangan enam pohon
palem yang masih berdiri sepanjang
pagar. Meski masih terlihat
kokoh, pohon-pohon ini dinilai
mengkhawatirkan. “Melihat besar
dan tingginya pohon, usia palem
itu sama. Kalau satunya sudah
roboh, dikhawatirkan yang
lain bisa roboh. Itu membahayakan
bagi pengguna jalan,” katanya.
menerjang wilayah Sidoarjo. Kemarin,
sekitar pukul 15.40, angin berkecapatan
tinggi terjadi di sepanjang
Jl Raya Waru. Sebuah pohon palem
setinggi sekitar 12 meter, tumbang.
Tidak hanya itu, satu tiang listrik
juga ikut ambruk dan tiga tiang
lainnya ikut miring. Namun, tidak
ada korban jiwa atas insiden ini.
Informasi yang dihimpun Radar
Sidoarjo, di kawasan Waru sebetulnya
tidak turun hujan. Tetapi angin
kencang menerpa di kawasan ini, terutama
di kawasan Jl Raya Waru.
Ini mengakibatkan sebuah pohon palem
yang berada di depan Giant Waru
tumbang ke arah jalan. Sebelum
ambruk menutup jalan, pohon palem
tersebut mengenai kabel listrik. Imbasnya,
tiga tiang listrik ikut doyong ke arah jalan. Bahkan, ada salah
satu tiang yang patah.
Kusnowo (40), salah seorang
saksi mata mengatakan, kejadian
ini terjadi secara cepat. Untungnya,
saat roboh tidak ada
pengguna jalan yang lewat. Namun,
para pengendara motor tetap
takut karena tiang listrik
yang ikut miring. “Brak…pohon
langsung tumbang tapi tidak
mengenai pengguna jalan,” kata
Kusnowo, warga Mojokerto yang
lewat saat pohon tumbang.
Kejadian ini memang tidak sedahsyat
terjangan puting beliung
pada 27 Desember 2012 lalu
yang membuat tiga desa berantakan.
Tiga desa itu adalah
Desa Cemeng Bakalan, Desa
Sumput di wilayah Kecamatan
Sidoarjo, serta Desa Anggaswangi,
Kecamatan Sukodono.
Saat itu puluhan rumah rusak,
begitu juga pohon-pohon tumbang
termasuk sebuah bangunan
galangan kayu dibuat
porak-poranda. Bahkan sebuah
mobil Phanter dan satu truk pun
tertindih di antara reruntuhan.
Meski demikian, kejadian pohon
tumbang disertai tiang listrik
yang patah ini sama-sama
berlangsung cepat. Kusnowo
mengatakan takut kesetrum
kabel listrik yang roboh. “Pohon
tumbang langsung dievakuasi,”
ujarnya.
Kejadian ini sempat membuat
arus lalu lintas sebagian dialihkan.
Sebab, kejadian itu terjadi
pada jam-jam sibuk. Arus lalu
lintas yang biasa padat itu pun
dipecah dua, sebagian dialihkan
ke jalan pemisah arus untuk
masuk ke kawasan Giant, sebagian
tetap menggunakan jalan
utama.
Manajer PLN Gedangan Iwan
Suwargana mengatakan, patahnya
tiang listtrik tersebut memang
akibat dorongan yang
kuat dari pohon palem yang
tumbang. Akibatnya, kabel yang
lain ikut tertarik dan membuat
tiang listrik patah. “Kita langsung
melakukan pemadaman di
area Jl Raya Waru untuk melakukan
perbaikan pada tiang
listrik tersebut,” kata Iwan.
Dia mengatakan, pihaknya
akan mengganti tiang listrik
yang rusak. Sedangkan akibat
patahnya tiang listrik pemadaman
listrik tidak akan terjadi
menyeluruh di kawasan Waru.
Pemadaman hanya berada di
sekitar area patahnya tiang
listrik. “Tidak akan berdampak
kepada seluruh listrik di Waru.
Kita langsung lakukan perbaikan,”
imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Trantip
Satpol PP Yany Setyawan mengatakan
sudah menghubungi manajemen
Giant Waru untuk melakukan
penebangan enam pohon
palem yang masih berdiri sepanjang
pagar. Meski masih terlihat
kokoh, pohon-pohon ini dinilai
mengkhawatirkan. “Melihat besar
dan tingginya pohon, usia palem
itu sama. Kalau satunya sudah
roboh, dikhawatirkan yang
lain bisa roboh. Itu membahayakan
bagi pengguna jalan,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar