DITEMUI usai mengikuti latihan
rutin Deltras, pemain
muslim tersebut tampak sangat
ramah, “Assalamualaikum,” tuturnya
yang mengawali perbincangan,
kemarin. Meskipun pengalaman
kali pertama merumput
di Liga Indonesia, Doumbia
mengaku senang bergabung
dengan tim yang berjuluk The
Lobster ini. “Sangat senang
sekali bisa bergabung dengan
klub ini,” ujarnya.
Meskipun berasal dari negara
yang berbeda, Doumbia mengaku
tidak kesulitan beradaptasi
dengan Indonesia. Ia mengatakan,
pemain-pemain lain
di Deltras dianggapnya
sebagai saudara. Hal
tersebut akan membuatnya
lebih cepat
beradaptasi dengan
kultur lokal. Selain
itu, secara
waktu, Indonesia
dan
M a l i
memunyai kesamaan. “Tapi di
Mali hawanya tidak sedingin di
Indonesia,” imbuhnya.
Masalah makanan Indonesia,
Doumbia Cheick Oumar juga
sudah terbiasa. Di negaranya,
nasi juga merupakan makanan
pokok sehari-hari. Bahkan ia
menyebutkan, makanan di
Indonesia rasanya nikmat.
“Makanan di sini enak-enak dan
tidak ada kesulitan dengan makanan
Indonesia,” ungkapnya.
Kondisi tim yang sangat bersahabat
membuat pemain yang
mengidolakan bek Manchaster
United Rio Ferdinand tersebut
mengaku sangat betah. “Mereka
semua pemain hebat dan sudah
seperti saudara saya sendiri di
klub ini,” imbuhnya.
Menghadapi kompetisi Divisi
Utama ISL, Doumbia mengaku
sudah tidak sabar segera menyicipi
kerasnya sepak bola Indonesia.
Dengan usia yang relatif
muda yakni 23 tahun,
Doumbia Cheick Oumar diprediksi
bakal menjadi line-up utama
Deltras dalam kompetisi.
Meskipun masih baru, namun
Doumbia Cheick Oumar memunyai
target untuk membawa
The Lobster ke kancah liga yang
lebih tinggi. “Dengan melihat
pemain lain, saya optimis
untuk bisa membawa Deltras
ke ISL musim depan,” tandasnya.
rutin Deltras, pemain
muslim tersebut tampak sangat
ramah, “Assalamualaikum,” tuturnya
yang mengawali perbincangan,
kemarin. Meskipun pengalaman
kali pertama merumput
di Liga Indonesia, Doumbia
mengaku senang bergabung
dengan tim yang berjuluk The
Lobster ini. “Sangat senang
sekali bisa bergabung dengan
klub ini,” ujarnya.
Meskipun berasal dari negara
yang berbeda, Doumbia mengaku
tidak kesulitan beradaptasi
dengan Indonesia. Ia mengatakan,
pemain-pemain lain
di Deltras dianggapnya
sebagai saudara. Hal
tersebut akan membuatnya
lebih cepat
beradaptasi dengan
kultur lokal. Selain
itu, secara
waktu, Indonesia
dan
M a l i
memunyai kesamaan. “Tapi di
Mali hawanya tidak sedingin di
Indonesia,” imbuhnya.
Masalah makanan Indonesia,
Doumbia Cheick Oumar juga
sudah terbiasa. Di negaranya,
nasi juga merupakan makanan
pokok sehari-hari. Bahkan ia
menyebutkan, makanan di
Indonesia rasanya nikmat.
“Makanan di sini enak-enak dan
tidak ada kesulitan dengan makanan
Indonesia,” ungkapnya.
Kondisi tim yang sangat bersahabat
membuat pemain yang
mengidolakan bek Manchaster
United Rio Ferdinand tersebut
mengaku sangat betah. “Mereka
semua pemain hebat dan sudah
seperti saudara saya sendiri di
klub ini,” imbuhnya.
Menghadapi kompetisi Divisi
Utama ISL, Doumbia mengaku
sudah tidak sabar segera menyicipi
kerasnya sepak bola Indonesia.
Dengan usia yang relatif
muda yakni 23 tahun,
Doumbia Cheick Oumar diprediksi
bakal menjadi line-up utama
Deltras dalam kompetisi.
Meskipun masih baru, namun
Doumbia Cheick Oumar memunyai
target untuk membawa
The Lobster ke kancah liga yang
lebih tinggi. “Dengan melihat
pemain lain, saya optimis
untuk bisa membawa Deltras
ke ISL musim depan,” tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar