Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Senin, 28 Januari 2013

Pemkab Sidoarjo Raih Penghargaan Sebagai Pelopor Pembudayaan Pendidikan Inklusif

SIDOARJO (beritasidoarjo.com) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo meraih penghargaan sebagai pelopor pembudayaan Pendidikan Inklusif di Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA kepada Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum di Ballroom Madina Hotel Utami  dalam kegiatan Deklarasi Kabupaten Pendidikan Inklusif Pemkab Sidoarjo, Sabtu (26/1/2013).
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum saar menerima penghargaan sebagai pelopor pembudayaan Pendidikan Inklusif dari Mendikbud), Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA di Ballroom Madina Hotel Utami.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum saar menerima penghargaan sebagai pelopor pembudayaan Pendidikan Inklusif dari Mendikbud), Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA di Ballroom Madina Hotel Utami.
Mohammad Nuh, memberikan penghargaan dan apresiasinya terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Sidoarjo atas komitmennya dalam mengembangkan dunia pendidikan.
“Kami memberikan dukungan penuh terhadap Sidoarjo yang telah mendeklarasikan sebagai kabupaten pendidikan inklusif dan pemimpin pendidikan inklusif,” katanya.
Menurut Mohammad Nuh bahwa dalam dunia pendidikan inklusif tidak ada lagi perbedaan bagi anak-anak untuk menikmati pendidikan.
“Siapa saja memiliki hak dan kesempatan tanpa harus di berlakukan secara berbeda, baik itu berbeda secara fisik maupun financial.  Dan Sidoarjo menjadi garda terdepan untuk pendidikan inklusif,” ucapnya.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah mengatakan bahwa pendidikan inklusif merupakan suatu pendekatan pendidikan yang inovatif dan strategis untuk memperluas akses pendidikan bagi semua anak berkebutuhan khusus, termasuk anak penyandang cacat.
“Dalam konteks yang lebih luas pendidikan inklusif juga dapat dimaknai sebagai satu bentuk reformasi pendidikan yang menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan, persamaan hak dan kesempatan, keadilan, dan perluasan akses pendidikan bagi semua,” tuturnya.
Hal itu merupakan upaya strategis dalam menuntaskan wajib belajar 9 tahun dan sebagai upaya untuk merubah sikap masyarakat terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
Saat ini di Kabupaten Sidoarjo terdapat 134 lembaga penyelenggara pendidikan inklusif, diantaranya terdiri dari 17 lembaga Kelompok Bermain, 24 Taman Kanak Kanak, 1 Roudhlatul Atfhfal, 65 Sekolah Dasar, 25 Sekolah Menengah Pertama dan 2 Sekolah Menengah Atas.
“Lembaga penyelenggara pendidikan inklusif tersebut telah melayani sebanyak 469 siswa berkebutuhan khusus dengan didampingi 31 Guru Pembimbing Khusus,” terang H. Saiful Ilah.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.