PENGEMBANGAN program
kebersihan terus dilakukan
warga RT 26 dan RT
27/RW 08, Desa Gilang, Kecamatan
Taman, Kabupaten
Sidoarjo. Meskipun penilaian
Sidoarjo Bersih Hijau
(SBH) Semakin Sehat 2012
telah dilakukan di wilayah
tersebut, masyarakat tetap
berkomitmen untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
Usai penilaian oleh tim juri
SBH 2012, beberapa program
terus digalakkan. Hal ini
terbukti dengan dibukanya
bank sampah baru di RT 31.
Bank sampah ini digunakan
untuk warga satu RW.
Menurut kader lingkungan
Desa Gilang, Sukiyah,
dengan adanya bank sampah
baru tersebut masyarakat
lebih mudah menyetorkan
sampah kering.
“Masyarakat sudah bisa
memilih dan memilah sampah
keluarga untuk disetorkan
ke bank sampah,” ujarnya
kemarin. Selain itu, pengelola
bank sampah yang
bernama Bank Sampah Gilang
Mandiri tersebut juga
sudah terbentuk. “Mulai dari
direktur utama, teller, penimbangan...
sudah lengkap. Tinggal
berjalan saja,” jelasnya.
Hasil dari bank sampah
tersebut, menurut Sukiyah,
akan dikembalikan ke ma-
FERRY/RADAR SIDOARJO
INCOME BARU: Warga Desa Gilang sibuk menimbang sampah kering di bank sampah.
syarakat berupa pengembangan
posyandu, simpan pinjam,
dan refreshing. “Selain
itu, bank sampah juga berguna
dalam memotivasi masyarakat
untuk mendapatkan
penghasilan tambahan
dari sampah,” ungkapnya.
Program daur ulang sampah
mendapat perhatian khusus
di wilayah ini. Sampah
kering telah berhasil diubah
menjadi aneka produk yang
KREATIF:
Kompak membuat
aneka kerajinan
dari sampah
kering.
FERRY/RADAR SIDOARJO
PUPUK MURAH: Sukiyah (kedua dari kanan) menyosialisasikan cara
penggunaan komposter.
SUKIYAH
FERRY/RADAR SIDOARJO
ACHMAD
KOESPRIJOHADI
bermanfaat seperti keset,
bunga artifisial, dan tas. “Daur
ulang sampah sendiri memang
sedang kami galakkan
lagi di wilayah ini,” imbuhnya.
Sukiyah mengaku gembira
karena masyarakat makin
paham dengan cara
membuat kompos menggunakan
komposter. Terdapat
tiga komposter bantuan dari
Dinas Pertamanan dan Perkebunan
Sidoarjo yang digunakan
oleh masyarakat.
“Hasilnya nanti akan dipakai
juga oleh masyarakat
untuk pertanian,” paparnya.
Bukan itu saja. Kebun toga
(tanaman obat keluarga) di
wilayah Gilang juga terus
bertambah. Saat penilaian
SBH beberapa waktu lalu,
terdapat 100 jenis toga yang
ditanam masyarakat. Saat
ini, setelah penilaian, bertambah
menjadi 250 jenis. Aneka
tanaman obat ini bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat.
Ketua RW 08, Desa Gilang,
Achmad Koesprijohadi, menjelaskan
bahwa program kebersihan
tetap berjalan untuk
membiasakan masyarakat
menjaga kebersihan dan penghijauan
lingkungan. “Setiap
minggu kami melakukan
kerja bakti. Biarpun SBH
selesai, semangat untuk menjaga
kebersihan jangan sampai
hilang,” ujarnya.
kebersihan terus dilakukan
warga RT 26 dan RT
27/RW 08, Desa Gilang, Kecamatan
Taman, Kabupaten
Sidoarjo. Meskipun penilaian
Sidoarjo Bersih Hijau
(SBH) Semakin Sehat 2012
telah dilakukan di wilayah
tersebut, masyarakat tetap
berkomitmen untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
Usai penilaian oleh tim juri
SBH 2012, beberapa program
terus digalakkan. Hal ini
terbukti dengan dibukanya
bank sampah baru di RT 31.
Bank sampah ini digunakan
untuk warga satu RW.
Menurut kader lingkungan
Desa Gilang, Sukiyah,
dengan adanya bank sampah
baru tersebut masyarakat
lebih mudah menyetorkan
sampah kering.
“Masyarakat sudah bisa
memilih dan memilah sampah
keluarga untuk disetorkan
ke bank sampah,” ujarnya
kemarin. Selain itu, pengelola
bank sampah yang
bernama Bank Sampah Gilang
Mandiri tersebut juga
sudah terbentuk. “Mulai dari
direktur utama, teller, penimbangan...
sudah lengkap. Tinggal
berjalan saja,” jelasnya.
Hasil dari bank sampah
tersebut, menurut Sukiyah,
akan dikembalikan ke ma-
FERRY/RADAR SIDOARJO
INCOME BARU: Warga Desa Gilang sibuk menimbang sampah kering di bank sampah.
syarakat berupa pengembangan
posyandu, simpan pinjam,
dan refreshing. “Selain
itu, bank sampah juga berguna
dalam memotivasi masyarakat
untuk mendapatkan
penghasilan tambahan
dari sampah,” ungkapnya.
Program daur ulang sampah
mendapat perhatian khusus
di wilayah ini. Sampah
kering telah berhasil diubah
menjadi aneka produk yang
KREATIF:
Kompak membuat
aneka kerajinan
dari sampah
kering.
FERRY/RADAR SIDOARJO
PUPUK MURAH: Sukiyah (kedua dari kanan) menyosialisasikan cara
penggunaan komposter.
SUKIYAH
FERRY/RADAR SIDOARJO
ACHMAD
KOESPRIJOHADI
bermanfaat seperti keset,
bunga artifisial, dan tas. “Daur
ulang sampah sendiri memang
sedang kami galakkan
lagi di wilayah ini,” imbuhnya.
Sukiyah mengaku gembira
karena masyarakat makin
paham dengan cara
membuat kompos menggunakan
komposter. Terdapat
tiga komposter bantuan dari
Dinas Pertamanan dan Perkebunan
Sidoarjo yang digunakan
oleh masyarakat.
“Hasilnya nanti akan dipakai
juga oleh masyarakat
untuk pertanian,” paparnya.
Bukan itu saja. Kebun toga
(tanaman obat keluarga) di
wilayah Gilang juga terus
bertambah. Saat penilaian
SBH beberapa waktu lalu,
terdapat 100 jenis toga yang
ditanam masyarakat. Saat
ini, setelah penilaian, bertambah
menjadi 250 jenis. Aneka
tanaman obat ini bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat.
Ketua RW 08, Desa Gilang,
Achmad Koesprijohadi, menjelaskan
bahwa program kebersihan
tetap berjalan untuk
membiasakan masyarakat
menjaga kebersihan dan penghijauan
lingkungan. “Setiap
minggu kami melakukan
kerja bakti. Biarpun SBH
selesai, semangat untuk menjaga
kebersihan jangan sampai
hilang,” ujarnya.
0 comments:
Posting Komentar