SIDOARJO – Musim hujan
tahun ini, masyarakat harus
mewaspadai penyakit diare dan
muntaber. Sejak awal Januari 2013
lalu, penyakit ini memiliki tren
naik. Di RSUD Sidoarjo, sejak awal
tahun hingga kemarin, tercatat
jumlah pasien diare dan muntaber
sangat mendominasi. Totalnya
tercatat ada 487 pasien. “Lima di
antaranya meninggal dunia,”
ungkap Humas RSUD Sidoarjo
Ahmad Zainuri.
Jumlah pasien ini jauh di atas
penyakit Demam Berdarah (DB).
Pada periode yang sama yakni awal
Januari hingga kemarin, pasien DB
hanya tercatat 47 pasien. “Ke-47
pasien tersebut juga dinyatakan
sudah sehat semua,” terusnya.
Penyakit diare dan muntaber
bisa dikatakan penyakit yang
memiliki tren tinggi setiap tahun.
Pada tahun 2012 lalu, jumlah
pasien diare dan muntaber juga
sangat tinggi yakni mencapai 5.411
pasien. Dari jumlah tersebut, 130 di antaranya
meninggal. Jumlah ini cenderung
meningkat dari tahun 2011
– jumlah pasien yakni 5.374 orang.
Dari jumlah itu, 95 di antaranya
meninggal. “Memang tren penyakit
ini mengalami peningkatan setiap
tahun,” tutur Zainuri.
Meskipun angka tersebut
relatif tinggi, namun Zainuri
menyatakan, peristiwa tersebut
belum masuk kategori Kejadian
Luar Biasa (KLB). Ia menerangkan,
pihak RSUD masih mampu
menanganinya dan tidak sampai
terjadi overload. Tentang penyebab
penyakit ini, dia menjelaskan,
masih banyak masyarakat
yang berperilaku hidup tidak
sehat. Kondisi ini diperparah
dengan keadaan sanitasi
lingkungan sekitar yang kurang
bersih sehingga menjadi sumber
penyakit tersebut.
Ia menegaskan, penyakit diare
dan muntaber merupakan penyakit
yang tidak mengenal musim
dan cuaca. “Data menunjukkan
setiap bulan selama tahun
2012 selalu ada pasien diare dan
muntaber yang meninggal,” katanya.
Namun, rata-rata pasien
yang meninggal itu disebabkan
pasien saat dibawa ke RSUD
sudah dalam kondisi kritis.
Zainuri berharap, masyarakat
mengenali gejala awal dua penyakit
ini. Penyakit ini biasanya
diawali dengan mual, muntah, dan
kram perut. Diimbau, masyarakat
segera melakukan pemeriksaan
diri ke puskesmas agar segera
mendapatkan penanganan. Selain
itu, pola hidup sehat juga harus
lebih diperhatikan.
tahun ini, masyarakat harus
mewaspadai penyakit diare dan
muntaber. Sejak awal Januari 2013
lalu, penyakit ini memiliki tren
naik. Di RSUD Sidoarjo, sejak awal
tahun hingga kemarin, tercatat
jumlah pasien diare dan muntaber
sangat mendominasi. Totalnya
tercatat ada 487 pasien. “Lima di
antaranya meninggal dunia,”
ungkap Humas RSUD Sidoarjo
Ahmad Zainuri.
Jumlah pasien ini jauh di atas
penyakit Demam Berdarah (DB).
Pada periode yang sama yakni awal
Januari hingga kemarin, pasien DB
hanya tercatat 47 pasien. “Ke-47
pasien tersebut juga dinyatakan
sudah sehat semua,” terusnya.
Penyakit diare dan muntaber
bisa dikatakan penyakit yang
memiliki tren tinggi setiap tahun.
Pada tahun 2012 lalu, jumlah
pasien diare dan muntaber juga
sangat tinggi yakni mencapai 5.411
pasien. Dari jumlah tersebut, 130 di antaranya
meninggal. Jumlah ini cenderung
meningkat dari tahun 2011
– jumlah pasien yakni 5.374 orang.
Dari jumlah itu, 95 di antaranya
meninggal. “Memang tren penyakit
ini mengalami peningkatan setiap
tahun,” tutur Zainuri.
Meskipun angka tersebut
relatif tinggi, namun Zainuri
menyatakan, peristiwa tersebut
belum masuk kategori Kejadian
Luar Biasa (KLB). Ia menerangkan,
pihak RSUD masih mampu
menanganinya dan tidak sampai
terjadi overload. Tentang penyebab
penyakit ini, dia menjelaskan,
masih banyak masyarakat
yang berperilaku hidup tidak
sehat. Kondisi ini diperparah
dengan keadaan sanitasi
lingkungan sekitar yang kurang
bersih sehingga menjadi sumber
penyakit tersebut.
Ia menegaskan, penyakit diare
dan muntaber merupakan penyakit
yang tidak mengenal musim
dan cuaca. “Data menunjukkan
setiap bulan selama tahun
2012 selalu ada pasien diare dan
muntaber yang meninggal,” katanya.
Namun, rata-rata pasien
yang meninggal itu disebabkan
pasien saat dibawa ke RSUD
sudah dalam kondisi kritis.
Zainuri berharap, masyarakat
mengenali gejala awal dua penyakit
ini. Penyakit ini biasanya
diawali dengan mual, muntah, dan
kram perut. Diimbau, masyarakat
segera melakukan pemeriksaan
diri ke puskesmas agar segera
mendapatkan penanganan. Selain
itu, pola hidup sehat juga harus
lebih diperhatikan.
0 comments:
Posting Komentar