Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com
Selasa, 19 Maret 2013
Senin, 04 Februari 2013
Galakkan Lagi Program Kali Bersih
2/04/2013 09:41:00 PM
No comments
AJANG Sidoarjo Bersih dan
Hijau (SBH) Semakin Sehat
2012, yang berlangsung selama
dua bulan lebih, mencuatkan
kembali program kali bersih
alias prokasih. Sebagai kabupaten
yang menjadi muara
beberapa sungai, Sidoarjo sangat
berkepentingan dengan sungai
atau kali yang bersih dan
terawat.
Saat memimpin Roadshow
SBH di Desa Tambakcemandi,
Kecamatan Sedati, Wakil Bupati
Sidoarjo MG Hadi Sutjipto
menengarai prokasih ini mulai
cenderung dilupakan sebagian
masyarakat. Upaya membersihkan,
budaya kerja bakti bersama
mengangkat sampah, sepertinya
mulai dilupakan masyarakat.
“Kita selalu mengingatkan
masyarakat bahwa sungai bukanlah
tempat sampah. Jangan
sekali-sekali membuang sampah
di sungai,” tegasnya di Tambakcemandi.
Begitu urgennya persoalan
kali bersih, Wabup Hadi Sutjipto
juga meminta para camat untuk
mengadakan semacam SBH
mini tingkat kecamatan dengan
fokus kali bersih. Warga desadesa
yang dilalui sungai supaya
diajak membersihkan sungai di
wilayahnya.
“Gerakan prokasih ini perlu
kita galakkan lagi. Kita tidak
mau kondisi sungai-sungai kita
di Kabupaten Sidoarjo menjadi
kotor dan tidak terurus,” tegas
Hadi Sutjipto.
Pihak pemkab memang geram
dengan banyaknya masyarakat
yang masih suka membuang sampah di sungai. Warga bahkan
diminta untuk memotret
atau mengambil gambar orangorang
yang dengan sengaja
membuang sampah di kali. “Masalah
sungai ini memang kompleks karena lintas desa, lintas
kecamatan, bahkan lintas kabupaten.
Makanya, harus ada koordinasi
yang baik di antara semua
pihak,” ujar seorang pejabat desa
di kawasan Sedati.
Hijau (SBH) Semakin Sehat
2012, yang berlangsung selama
dua bulan lebih, mencuatkan
kembali program kali bersih
alias prokasih. Sebagai kabupaten
yang menjadi muara
beberapa sungai, Sidoarjo sangat
berkepentingan dengan sungai
atau kali yang bersih dan
terawat.
Saat memimpin Roadshow
SBH di Desa Tambakcemandi,
Kecamatan Sedati, Wakil Bupati
Sidoarjo MG Hadi Sutjipto
menengarai prokasih ini mulai
cenderung dilupakan sebagian
masyarakat. Upaya membersihkan,
budaya kerja bakti bersama
mengangkat sampah, sepertinya
mulai dilupakan masyarakat.
“Kita selalu mengingatkan
masyarakat bahwa sungai bukanlah
tempat sampah. Jangan
sekali-sekali membuang sampah
di sungai,” tegasnya di Tambakcemandi.
Begitu urgennya persoalan
kali bersih, Wabup Hadi Sutjipto
juga meminta para camat untuk
mengadakan semacam SBH
mini tingkat kecamatan dengan
fokus kali bersih. Warga desadesa
yang dilalui sungai supaya
diajak membersihkan sungai di
wilayahnya.
“Gerakan prokasih ini perlu
kita galakkan lagi. Kita tidak
mau kondisi sungai-sungai kita
di Kabupaten Sidoarjo menjadi
kotor dan tidak terurus,” tegas
Hadi Sutjipto.
Pihak pemkab memang geram
dengan banyaknya masyarakat
yang masih suka membuang sampah di sungai. Warga bahkan
diminta untuk memotret
atau mengambil gambar orangorang
yang dengan sengaja
membuang sampah di kali. “Masalah
sungai ini memang kompleks karena lintas desa, lintas
kecamatan, bahkan lintas kabupaten.
Makanya, harus ada koordinasi
yang baik di antara semua
pihak,” ujar seorang pejabat desa
di kawasan Sedati.
Buron Lima Tahun, Pembobol Toko di Krian Diringkus
2/04/2013 09:39:00 PM
No comments
KRIAN – Operasi Sikat
Semeru yang dilaksanakan
Polsek Krian membuahkan
hasil. Pada Jumat
(1/2) sekitar pukul
05.30 polisi menangkap
Agus Taufan (25), warga
Desa Pager Ngumbuk RT
2/RW 1, Kecamatan Wonoayu.
Pemuda pengangguran
ini ditangkap karena
menjadi buron aksi pencurian di Toko Nusantara
Jl KH Dewantoro, Krian, 5
tahun silam.
Kapolsek Krian Kompol
Khoirul Anam mengatakan,
aksi pencurian yang dilakukan
tersangka pada
2008 lalu itu dilakukan
pada November. Diduga karena
sudah mengetahui situasi
di toko Nusantara, dia
dengan mudah bisa melancarkan
pembobolan toko.
Saat itu toko belum buka.
Ia berhasil masuk dengan
membuka pintu utama.
“Tersangka berhasil mamasuk
ke toko dan mengambil
kartu perdana IM3, Simpati
dan rokok dengan total
kerugian Rp 500 ribu,”
ujarnya.
Setelah kejadian tersebut,
ujarn Khoirul Anam,
polisi melakukan pengejaran.
Namun tersangka diketahui
sudah tidak berada
di rumahnya. Polisi kemudian
menetapkan Agus
Taufan sebagai buron.
Setelah lima tahun berselang,
tersangka akhirnya
tertangkap. Ia diidentifikasi
saat kembali ke rumahnya
di Wonaoyu. Polisi langsung
sigap dengan melakukan penangkapan.
Saat diringkus,
tersangka tidak melakukan
perlawanan. “Kita langsung
jebloskan ke penjara,” kata
mantan Kapolsek Balongbendo
ini.
Menurutnya, dari keterangan
sejumlah saksi, polisi
bisa mengetahui identitas
pelaku. Saat pengejaran
polisi sebenarnya sudah
mengendus keberadaannya.
“Kita tangkap saat
momen yang tepat,” pungkasnya.
Semeru yang dilaksanakan
Polsek Krian membuahkan
hasil. Pada Jumat
(1/2) sekitar pukul
05.30 polisi menangkap
Agus Taufan (25), warga
Desa Pager Ngumbuk RT
2/RW 1, Kecamatan Wonoayu.
Pemuda pengangguran
ini ditangkap karena
menjadi buron aksi pencurian di Toko Nusantara
Jl KH Dewantoro, Krian, 5
tahun silam.
Kapolsek Krian Kompol
Khoirul Anam mengatakan,
aksi pencurian yang dilakukan
tersangka pada
2008 lalu itu dilakukan
pada November. Diduga karena
sudah mengetahui situasi
di toko Nusantara, dia
dengan mudah bisa melancarkan
pembobolan toko.
Saat itu toko belum buka.
Ia berhasil masuk dengan
membuka pintu utama.
“Tersangka berhasil mamasuk
ke toko dan mengambil
kartu perdana IM3, Simpati
dan rokok dengan total
kerugian Rp 500 ribu,”
ujarnya.
Setelah kejadian tersebut,
ujarn Khoirul Anam,
polisi melakukan pengejaran.
Namun tersangka diketahui
sudah tidak berada
di rumahnya. Polisi kemudian
menetapkan Agus
Taufan sebagai buron.
Setelah lima tahun berselang,
tersangka akhirnya
tertangkap. Ia diidentifikasi
saat kembali ke rumahnya
di Wonaoyu. Polisi langsung
sigap dengan melakukan penangkapan.
Saat diringkus,
tersangka tidak melakukan
perlawanan. “Kita langsung
jebloskan ke penjara,” kata
mantan Kapolsek Balongbendo
ini.
Menurutnya, dari keterangan
sejumlah saksi, polisi
bisa mengetahui identitas
pelaku. Saat pengejaran
polisi sebenarnya sudah
mengendus keberadaannya.
“Kita tangkap saat
momen yang tepat,” pungkasnya.
Pentas Barongsai di Sun City Mall untuk Rayakan Imlek
2/04/2013 09:38:00 PM
No comments
SIDOARJO-Dalam merayakan
Imlek, Sun City Mall “nanggap”
barongsai. Kesenian khas negeri
Tiongkok ini kemarin beratraksi di
lantai dasar dan keliling gerai.
Sejumlah pengunjung nampak
mengabadikan momen ini. Musiknya
yang khas pula membuat
pengunjung di lantai atas melongok
ke lantai dasar pusat perbelanjaan
tersebut.
Suasana tambah meriah saat para
pemain barongsai berkeliling ke
gerai-gerai di mal. Tidak sedikit yang
memberikan angpao melalui mulut
barongsai. “Memberikan angpao
curian di Toko Nusantara
Jl KH Dewantoro, Krian, 5
tahun silam.
Kapolsek Krian Kompol
Khoirul Anam mengatakan,
aksi pencurian yang dilakukan
tersangka pada
2008 lalu itu dilakukan
pada November. Diduga karena
sudah mengetahui situasi
di toko Nusantara, dia
dengan mudah bisa melancarkan
pembobolan toko.
Saat itu toko belum buka.
Ia berhasil masuk dengan
membuka pintu utama.
“Tersangka berhasil masuk
ke toko dan mengambil
kartu perdana IM3, Simpati
dan rokok dengan total
kerugian Rp 500 ribu,”
ujarnya.
Setelah kejadian tersebut,
ujarn Khoirul Anam,
polisi melakukan pengejaran.
Namun tersangka diketahui
sudah tidak berada
di rumahnya. Polisi kemudian
menetapkan Agus
Taufan sebagai buron.
Setelah lima tahun berselang,
tersangka akhirnya
tertangkap. Ia diidentifikasi
saat kembali ke rumahnya
di Wonaoyu. Polisi langsung
sigap dengan melakukan penangkapan.
Saat diringkus,
tersangka tidak melakukan
perlawanan. “Kita langsung
jebloskan ke penjara,” kata
mantan Kapolsek Balongbendo
ini.
Menurutnya, dari keterangan
sejumlah saksi, polisi
bisa mengetahui identitas
pelaku. Saat pengejaran
polisi sebenarnya sudah
mengendus keberadaannya.
“Kita tangkap saat
momen yang tepat,” pungkasnya.
(vga/jee)
Hanya saja, ada kesan, antar
instansi di Pemkab Sidoarjo
saling tunggu. Mulyawan mengatakan,
khusus untuk reklame
tidak berizin, pihaknya masih
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. Dengan koordinasi
tersebut, kata dia, Satpol PP
akan mengetahui reklame mana
saja yang sudah kedaluarsa dan
wajib ditertibkan.
Meski demikian, ujar pejabat
ini, terkait kondisi reklame spanduk
yang membuat kumuh, ia
menjanjikan langsung akan
menertibkan. Upaya itu tanpa
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. “Yang kumuh akan
langsung dibersihkan,” terusnya.
Ia menyebut selama ini reklame
yang justru membuat kumuh
umumnya yang insidentil
yang tanpa izin. Pemiliknya
memasang spanduk tanpa
memberikan kontribusi pada
PAD. “Kondisinya spanduk
yang tidak permanen memang
mudah rusak karena faktor
alam,” tegasnya.
Terkait dengan kondisi sejumlah
spanduk yang kumuh di Jl
S Parman Waru, Mulyawan mengaku
masih belum mengetahui.
Pihaknya akan langsung
melakukan penertiban jika
spanduk tersebut benar-benar
mengganggu. “Kita akan cek
dan akan kita tertibkan,” pungkasnya.
(vga/jee)
sedangkan untuk akad nikah,
masyarakat condong mengenakan
gaun berwarna putih.
“Gaun ini memang di rancang
untuk resepsi pernikahan, kalau
dikenakan untuk akad nikah
kurang cocok,” ungkapnya.
Gaun kebaya modern modifikasi
ini sudah tidak menggunakan
kutubaru atau kain
tengah yang berfungsi sebagai
kancing. Permainan warna
juga tampak lebih berani daripada
kebaya tradisional.
“Untuk warna kita gunakan
warna yang cerah, seperti ungu,
hijau dan merah,” papar Sony.
Untuk menambah kesan modern,
gaun tersebut dihiasi juga
dengan payet Jepang dan permata
swarosky yang membuat
gaun terlihat lebih bling-bling
(berkilau). “Kebetulan juga tren
bling-bling masih diminati
masyarakat,” tambahnya.
Bahan broklat dan kain tile
Prancis yang digunakan dalam
gaun ini menambah kesan glamour
tersendiri. “Inilah yang
menjadi salah satu ciri gaun
modern, terasa glamour,” ujar
kembali.
Namun gaun ini harus disesuaikan
dengan make up-nya.
Tata rias yang digunakan harus
mendukung agar tidak terlihat
norak. “Make up nya harus natural
dan terlihat tidak menyolok
karena gaun sudah cukup
menyolok,” jelasnya.
Sementara untuk gaun resepsi
pria, dianjurkan memilih warna
yang serasi dengan gaun mempelai
wanita. Untuk pria, kata
Sony, cukup mengenakan jas
yang dimodifikasi, tapi warna
harus serasi dengan gaun
wanita. (bam/jee)
“Ini merupakan salah satu
ungkapan rasa syukur kami
terhadap berkah dari laut yang
telah kami terima selama ini,”
ujar Lukman Fauzi, ketua
panitia nyadran.
Sedikitnya 20 perahu yang
mengantarkan sesajen ke laut.
Masyarakat juga dipersilakan
mengikuti upacara tersebut
hingga ke laut. Untuk semakin
menyemarakan suasana, perahuperahu
itu dihias dengan berbagai
macam hasil pertanian, seperti
pisang, terong dan mentimun
yang diikat sepanjang perahu.
Sepasang sound system juga dipasang
di atas perahu untuk mengiringi
perjalanan perahu.
Lukman Fauzi menyatakan
dengan upacara ini, masyarakat
berharap agar hasil tangkapan
ikan mendatang lebih banyak
lagi. “Kami berharap hasil tangkapan
yang akan datang lebih
banyak dari tangkapan sebelumnya,”
ungkapnya.
Upacara tasyakuran laut kemarin
juga menarik perhatian
masyarakat sekitar yang kebetulan
melintasan kawasan Bluru.
Beberapa orang mengabadikan
momen keberangkatan nyadran
ini dengan menggunakan
kamera HP.
“Mumpung lewat, sekalian
direkam pakai HP saja,” ujar
Cindy, salah satu warga yang
kebetulan melintas. (bam/jee)
VEGA DWI ARISTA/RADAR SIDOARJO
Agus Taufan
kepada barongsai mempunyai makna
agar kita mendapat berkah di
tahun ular air mendatang,” ujar Dwi,
salah satu pramuniaga di mal itu.
Para pemain barongsai juga melakukan
atraksi di atas travelator
yang sedang berjalan. Dengan
iringan musik Kou Fa Tao, mereka
terlihat sangat atraktif. Aksi itu
membuat banyak pengunjung
bersorak menyemangati pemain.
Pertunjukan kemudian dilanjutkan
ke halaman mal. Dengan menggunakan
alat bantu berupa bangku
panjang yang telah disusun tinggi,
barongsai menampilkan atraksi
mereka dengan berloncatan dari
bangku satu ke bangku yang lain.
Salah satu adegan yang membuat
penonton terkejut adalah ada
pemain barongsai yang ambruk di
sela-sela bangku. Ternyata kejadian
itu bukan kecelakaan, melainkan
satu satu dari aksi yang dilakukan.
Steven, salah satu pemain barongsai,
mengatakan setiap permainan
barongsai biasanya terdiri
dari tiga babak. “Yang pertama gerakan
permisi kepada penonton kemudian
dilanjutkan dengan atraksi
dan di akhiri dengan gerakan pamitan,”
katanya. Setiap babak berdurasi
antara 10 hingga 15 menit.
Dalam pertunjukan barongsai
kemarin, Steven menjelaskan pertunjuka
tersebut bercerita tentang
kisa seekor singa yang sedang
mendaki gunung. “Makanya atraksi
yang kami suguhkan gerakannya
mirip orang mendaki gunung,”
tambahnya.
Humas Sun City Mall Erna Redita
mengaku sengaja mengundang
barongsai untuk merayakan pergantian
tahun baru Imlek. “Barongsai
sangat identik dengan Imlek maka
kami rayakan dengan mengundang
mereka,” kata Erna.
Imlek, Sun City Mall “nanggap”
barongsai. Kesenian khas negeri
Tiongkok ini kemarin beratraksi di
lantai dasar dan keliling gerai.
Sejumlah pengunjung nampak
mengabadikan momen ini. Musiknya
yang khas pula membuat
pengunjung di lantai atas melongok
ke lantai dasar pusat perbelanjaan
tersebut.
Suasana tambah meriah saat para
pemain barongsai berkeliling ke
gerai-gerai di mal. Tidak sedikit yang
memberikan angpao melalui mulut
barongsai. “Memberikan angpao
curian di Toko Nusantara
Jl KH Dewantoro, Krian, 5
tahun silam.
Kapolsek Krian Kompol
Khoirul Anam mengatakan,
aksi pencurian yang dilakukan
tersangka pada
2008 lalu itu dilakukan
pada November. Diduga karena
sudah mengetahui situasi
di toko Nusantara, dia
dengan mudah bisa melancarkan
pembobolan toko.
Saat itu toko belum buka.
Ia berhasil masuk dengan
membuka pintu utama.
“Tersangka berhasil masuk
ke toko dan mengambil
kartu perdana IM3, Simpati
dan rokok dengan total
kerugian Rp 500 ribu,”
ujarnya.
Setelah kejadian tersebut,
ujarn Khoirul Anam,
polisi melakukan pengejaran.
Namun tersangka diketahui
sudah tidak berada
di rumahnya. Polisi kemudian
menetapkan Agus
Taufan sebagai buron.
Setelah lima tahun berselang,
tersangka akhirnya
tertangkap. Ia diidentifikasi
saat kembali ke rumahnya
di Wonaoyu. Polisi langsung
sigap dengan melakukan penangkapan.
Saat diringkus,
tersangka tidak melakukan
perlawanan. “Kita langsung
jebloskan ke penjara,” kata
mantan Kapolsek Balongbendo
ini.
Menurutnya, dari keterangan
sejumlah saksi, polisi
bisa mengetahui identitas
pelaku. Saat pengejaran
polisi sebenarnya sudah
mengendus keberadaannya.
“Kita tangkap saat
momen yang tepat,” pungkasnya.
(vga/jee)
Hanya saja, ada kesan, antar
instansi di Pemkab Sidoarjo
saling tunggu. Mulyawan mengatakan,
khusus untuk reklame
tidak berizin, pihaknya masih
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. Dengan koordinasi
tersebut, kata dia, Satpol PP
akan mengetahui reklame mana
saja yang sudah kedaluarsa dan
wajib ditertibkan.
Meski demikian, ujar pejabat
ini, terkait kondisi reklame spanduk
yang membuat kumuh, ia
menjanjikan langsung akan
menertibkan. Upaya itu tanpa
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. “Yang kumuh akan
langsung dibersihkan,” terusnya.
Ia menyebut selama ini reklame
yang justru membuat kumuh
umumnya yang insidentil
yang tanpa izin. Pemiliknya
memasang spanduk tanpa
memberikan kontribusi pada
PAD. “Kondisinya spanduk
yang tidak permanen memang
mudah rusak karena faktor
alam,” tegasnya.
Terkait dengan kondisi sejumlah
spanduk yang kumuh di Jl
S Parman Waru, Mulyawan mengaku
masih belum mengetahui.
Pihaknya akan langsung
melakukan penertiban jika
spanduk tersebut benar-benar
mengganggu. “Kita akan cek
dan akan kita tertibkan,” pungkasnya.
(vga/jee)
sedangkan untuk akad nikah,
masyarakat condong mengenakan
gaun berwarna putih.
“Gaun ini memang di rancang
untuk resepsi pernikahan, kalau
dikenakan untuk akad nikah
kurang cocok,” ungkapnya.
Gaun kebaya modern modifikasi
ini sudah tidak menggunakan
kutubaru atau kain
tengah yang berfungsi sebagai
kancing. Permainan warna
juga tampak lebih berani daripada
kebaya tradisional.
“Untuk warna kita gunakan
warna yang cerah, seperti ungu,
hijau dan merah,” papar Sony.
Untuk menambah kesan modern,
gaun tersebut dihiasi juga
dengan payet Jepang dan permata
swarosky yang membuat
gaun terlihat lebih bling-bling
(berkilau). “Kebetulan juga tren
bling-bling masih diminati
masyarakat,” tambahnya.
Bahan broklat dan kain tile
Prancis yang digunakan dalam
gaun ini menambah kesan glamour
tersendiri. “Inilah yang
menjadi salah satu ciri gaun
modern, terasa glamour,” ujar
kembali.
Namun gaun ini harus disesuaikan
dengan make up-nya.
Tata rias yang digunakan harus
mendukung agar tidak terlihat
norak. “Make up nya harus natural
dan terlihat tidak menyolok
karena gaun sudah cukup
menyolok,” jelasnya.
Sementara untuk gaun resepsi
pria, dianjurkan memilih warna
yang serasi dengan gaun mempelai
wanita. Untuk pria, kata
Sony, cukup mengenakan jas
yang dimodifikasi, tapi warna
harus serasi dengan gaun
wanita. (bam/jee)
“Ini merupakan salah satu
ungkapan rasa syukur kami
terhadap berkah dari laut yang
telah kami terima selama ini,”
ujar Lukman Fauzi, ketua
panitia nyadran.
Sedikitnya 20 perahu yang
mengantarkan sesajen ke laut.
Masyarakat juga dipersilakan
mengikuti upacara tersebut
hingga ke laut. Untuk semakin
menyemarakan suasana, perahuperahu
itu dihias dengan berbagai
macam hasil pertanian, seperti
pisang, terong dan mentimun
yang diikat sepanjang perahu.
Sepasang sound system juga dipasang
di atas perahu untuk mengiringi
perjalanan perahu.
Lukman Fauzi menyatakan
dengan upacara ini, masyarakat
berharap agar hasil tangkapan
ikan mendatang lebih banyak
lagi. “Kami berharap hasil tangkapan
yang akan datang lebih
banyak dari tangkapan sebelumnya,”
ungkapnya.
Upacara tasyakuran laut kemarin
juga menarik perhatian
masyarakat sekitar yang kebetulan
melintasan kawasan Bluru.
Beberapa orang mengabadikan
momen keberangkatan nyadran
ini dengan menggunakan
kamera HP.
“Mumpung lewat, sekalian
direkam pakai HP saja,” ujar
Cindy, salah satu warga yang
kebetulan melintas. (bam/jee)
VEGA DWI ARISTA/RADAR SIDOARJO
Agus Taufan
kepada barongsai mempunyai makna
agar kita mendapat berkah di
tahun ular air mendatang,” ujar Dwi,
salah satu pramuniaga di mal itu.
Para pemain barongsai juga melakukan
atraksi di atas travelator
yang sedang berjalan. Dengan
iringan musik Kou Fa Tao, mereka
terlihat sangat atraktif. Aksi itu
membuat banyak pengunjung
bersorak menyemangati pemain.
Pertunjukan kemudian dilanjutkan
ke halaman mal. Dengan menggunakan
alat bantu berupa bangku
panjang yang telah disusun tinggi,
barongsai menampilkan atraksi
mereka dengan berloncatan dari
bangku satu ke bangku yang lain.
Salah satu adegan yang membuat
penonton terkejut adalah ada
pemain barongsai yang ambruk di
sela-sela bangku. Ternyata kejadian
itu bukan kecelakaan, melainkan
satu satu dari aksi yang dilakukan.
Steven, salah satu pemain barongsai,
mengatakan setiap permainan
barongsai biasanya terdiri
dari tiga babak. “Yang pertama gerakan
permisi kepada penonton kemudian
dilanjutkan dengan atraksi
dan di akhiri dengan gerakan pamitan,”
katanya. Setiap babak berdurasi
antara 10 hingga 15 menit.
Dalam pertunjukan barongsai
kemarin, Steven menjelaskan pertunjuka
tersebut bercerita tentang
kisa seekor singa yang sedang
mendaki gunung. “Makanya atraksi
yang kami suguhkan gerakannya
mirip orang mendaki gunung,”
tambahnya.
Humas Sun City Mall Erna Redita
mengaku sengaja mengundang
barongsai untuk merayakan pergantian
tahun baru Imlek. “Barongsai
sangat identik dengan Imlek maka
kami rayakan dengan mengundang
mereka,” kata Erna.
Jengkel Banjir, Perbatasan Dusun Bangah & Sawo Gedangan Tutup Saluran Air
2/04/2013 09:36:00 PM
No comments
GEDANGAN – Jengkel karena
tiap hari kebanjiran akibat tumpahan
dari saluran air perbatasan
antara Desa Bangah dengan Dusun
Sawo Desa Sawotratap Gedangan,
warga RT 01 RW 02 Dusun
Sawo menutup saluran air. Imbasnya,
volume air dari saluran
air Desa Bangah menggenang
tinggi dan mandek karena tidak
bisa mengalir lagi.
Warga mengaku sudah jengkel
karena selama ini wilayahnya selalu
kebanjiran akibat kiriman air dari
Desa Bangah. “Warga Desa Bangah
yang mengirim air enak karena
mereka tidak kebanjiran sedangkan
kita warga Sawo yang menerima
kiriman air itu tiap hari menguras
air,” terang Ninin, salah satu warga.
Dari pantauan di lokasi, penutupan
saluran air yang dilakukan
warga Sawo ini, membuat genangan
air selokan Desa Bangah menjadi
lebih tinggi dari biasanya. Sedangkan
di bagian Dusun Sawo yang
biasanya dapat banjir kiriman,
sekarang kondisinya cepat kering.
Kepala Dusun Sawo Indar Subiyati
mengaku sudah mengetahui
kondisi saluran air yang ditutup
warganya itu. Ia mengaku tidak
bisa berbuat apa-apa untuk mencegah
karena warganya memang
sering terkena dampak banjir akibat
kiriman air dari Desa Bangah.
“Warga sudah jengkel sehingga
menutup saluran air itu,”
jelasnya.
tiap hari kebanjiran akibat tumpahan
dari saluran air perbatasan
antara Desa Bangah dengan Dusun
Sawo Desa Sawotratap Gedangan,
warga RT 01 RW 02 Dusun
Sawo menutup saluran air. Imbasnya,
volume air dari saluran
air Desa Bangah menggenang
tinggi dan mandek karena tidak
bisa mengalir lagi.
Warga mengaku sudah jengkel
karena selama ini wilayahnya selalu
kebanjiran akibat kiriman air dari
Desa Bangah. “Warga Desa Bangah
yang mengirim air enak karena
mereka tidak kebanjiran sedangkan
kita warga Sawo yang menerima
kiriman air itu tiap hari menguras
air,” terang Ninin, salah satu warga.
Dari pantauan di lokasi, penutupan
saluran air yang dilakukan
warga Sawo ini, membuat genangan
air selokan Desa Bangah menjadi
lebih tinggi dari biasanya. Sedangkan
di bagian Dusun Sawo yang
biasanya dapat banjir kiriman,
sekarang kondisinya cepat kering.
Kepala Dusun Sawo Indar Subiyati
mengaku sudah mengetahui
kondisi saluran air yang ditutup
warganya itu. Ia mengaku tidak
bisa berbuat apa-apa untuk mencegah
karena warganya memang
sering terkena dampak banjir akibat
kiriman air dari Desa Bangah.
“Warga sudah jengkel sehingga
menutup saluran air itu,”
jelasnya.
Upacara Nyadran: Larung Hasil Bumi
2/04/2013 09:33:00 PM
No comments
SIDOARJO – Peringatan
hari Maulid Nabi
Muhammad SAW sudah
lewat. Namun sejumlah
masyarakat Sidoarjo masih
ada yang memperingatinya.
Seperti yang
dilakukan masyarakat
Bluru Sidoarjo. Masyarakat
yang sebagaian besar
berprofesi nelayan ini
memperingati hari kelahiran
Nabi Muhammad
SAW dengan melarung
berbagai macam jenis
makanan ke laut.
Upacara yang disebut
sebagai tasyakuran laut
atau nyadran ini rutin
digelar setiap tahun.
Ritual diawali dengan
membawa sesajen berupa
nasi tumpeng dan hasil
bumi lainnya ke makam
Dewi Sekardadu
yang terletak di Dusun
Kepetingan, Desa Sawohan,
Kecamatan Buduran.
Setelah didoakan,
tumpeng beserta hasil
bumi diberangkatkan
menuju perairan selat
Madura untuk dilarung.
“Ini merupakan salah satu
ungkapan rasa syukur kami
terhadap berkah dari laut yang
telah kami terima selama ini,”
ujar Lukman Fauzi, ketua
panitia nyadran.
Sedikitnya 20 perahu yang
mengantarkan sesajen ke laut.
Masyarakat juga dipersilakan
mengikuti upacara tersebut
hingga ke laut. Untuk semakin
menyemarakan suasana, perahuperahu
itu dihias dengan berbagai
macam hasil pertanian, seperti
pisang, terong dan mentimun
yang diikat sepanjang perahu.
Sepasang sound system juga dipasang
di atas perahu untuk mengiringi
perjalanan perahu.
Lukman Fauzi menyatakan
dengan upacara ini, masyarakat
berharap agar hasil tangkapan
ikan mendatang lebih banyak
lagi. “Kami berharap hasil tangkapan
yang akan datang lebih
banyak dari tangkapan sebelumnya,”
ungkapnya.
Upacara tasyakuran laut kemarin
juga menarik perhatian
masyarakat sekitar yang kebetulan
melintasan kawasan Bluru.
Beberapa orang mengabadikan
momen keberangkatan nyadran
ini dengan menggunakan
kamera HP.
“Mumpung lewat, sekalian
direkam pakai HP saja,” ujar
Cindy, salah satu warga yang
kebetulan melintas.
hari Maulid Nabi
Muhammad SAW sudah
lewat. Namun sejumlah
masyarakat Sidoarjo masih
ada yang memperingatinya.
Seperti yang
dilakukan masyarakat
Bluru Sidoarjo. Masyarakat
yang sebagaian besar
berprofesi nelayan ini
memperingati hari kelahiran
Nabi Muhammad
SAW dengan melarung
berbagai macam jenis
makanan ke laut.
Upacara yang disebut
sebagai tasyakuran laut
atau nyadran ini rutin
digelar setiap tahun.
Ritual diawali dengan
membawa sesajen berupa
nasi tumpeng dan hasil
bumi lainnya ke makam
Dewi Sekardadu
yang terletak di Dusun
Kepetingan, Desa Sawohan,
Kecamatan Buduran.
Setelah didoakan,
tumpeng beserta hasil
bumi diberangkatkan
menuju perairan selat
Madura untuk dilarung.
“Ini merupakan salah satu
ungkapan rasa syukur kami
terhadap berkah dari laut yang
telah kami terima selama ini,”
ujar Lukman Fauzi, ketua
panitia nyadran.
Sedikitnya 20 perahu yang
mengantarkan sesajen ke laut.
Masyarakat juga dipersilakan
mengikuti upacara tersebut
hingga ke laut. Untuk semakin
menyemarakan suasana, perahuperahu
itu dihias dengan berbagai
macam hasil pertanian, seperti
pisang, terong dan mentimun
yang diikat sepanjang perahu.
Sepasang sound system juga dipasang
di atas perahu untuk mengiringi
perjalanan perahu.
Lukman Fauzi menyatakan
dengan upacara ini, masyarakat
berharap agar hasil tangkapan
ikan mendatang lebih banyak
lagi. “Kami berharap hasil tangkapan
yang akan datang lebih
banyak dari tangkapan sebelumnya,”
ungkapnya.
Upacara tasyakuran laut kemarin
juga menarik perhatian
masyarakat sekitar yang kebetulan
melintasan kawasan Bluru.
Beberapa orang mengabadikan
momen keberangkatan nyadran
ini dengan menggunakan
kamera HP.
“Mumpung lewat, sekalian
direkam pakai HP saja,” ujar
Cindy, salah satu warga yang
kebetulan melintas.
Reklame di Raya Waru Sidoarjo Semrawut
2/04/2013 09:31:00 PM
No comments
WARU – Pemasangan reklame,
baik berbentuk billboard atau berbagai
bentuk lainnya, misalnya spanduk,
sebenarnya memberikan pendapatan
bagi Pemkab Sidoarjo. Reklame
tersebut bisa mendatangkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun,
jika pemasangannya tidak diurus
secara baik, malah menjadi
blunder. Kesannya justru kumuh
atau merusak estetika kota.
Seperti halnya terlihat di sejumlah
pemasangan reklame di kawasan
Waru. Sebagai salah satu akses pintu
masuk Sidoarjo, pengguna jalan dari
arah Surabaya dan Sidoarjo malah
disuguhi pemandangan tidak sedap.
Sejumlah spanduk di Jl S Parman,
terlihat saling tumpuk.
Tidak hanya berjubel, spandukspanduk
itu juga sudah sobek tak
karuan. Kondisi tersebut sudah terlihat sejak seminggu lalu. Namun
hingga kemarin, reklame yang semrawut
itu terkesan dibiarkan. Sebab
belum ada penindakan, setidaknya
mencopoti reklame yang tidak
saling tindih itu.
Menanggapi hal ini, Kepala Satpol
PP Sidoarjo Mulyawan saat dikonfirmasi
Radar Sidoarjo mengatakan pihaknya
sudah sering melakukan penertiban
terkait sejumlah iklan insidentil
yang marak dan tidak berizin.
“Kita seminggu dua kali sudah
melakukan penertiban pada iklaniklan
yang melanggar dan membuat
kumuh,” katanya.
Hanya saja, ada kesan, antar
instansi di Pemkab Sidoarjo
saling tunggu. Mulyawan mengatakan,
khusus untuk reklame
tidak berizin, pihaknya masih
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. Dengan koordinasi
tersebut, kata dia, Satpol PP
akan mengetahui reklame mana
saja yang sudah kedaluarsa dan
wajib ditertibkan.
Meski demikian, ujar pejabat
ini, terkait kondisi reklame spanduk
yang membuat kumuh, ia
menjanjikan langsung akan
menertibkan. Upaya itu tanpa
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. “Yang kumuh akan
langsung dibersihkan,” terusnya.
Ia menyebut selama ini reklame
yang justru membuat kumuh
umumnya yang insidentil
yang tanpa izin. Pemiliknya
memasang spanduk tanpa
memberikan kontribusi pada
PAD. “Kondisinya spanduk
yang tidak permanen memang
mudah rusak karena faktor
alam,” tegasnya.
Terkait dengan kondisi sejumlah
spanduk yang kumuh di Jl
S Parman Waru, Mulyawan mengaku
masih belum mengetahui.
Pihaknya akan langsung
melakukan penertiban jika
spanduk tersebut benar-benar
mengganggu. “Kita akan cek
dan akan kita tertibkan,” pungkasnya.
baik berbentuk billboard atau berbagai
bentuk lainnya, misalnya spanduk,
sebenarnya memberikan pendapatan
bagi Pemkab Sidoarjo. Reklame
tersebut bisa mendatangkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun,
jika pemasangannya tidak diurus
secara baik, malah menjadi
blunder. Kesannya justru kumuh
atau merusak estetika kota.
Seperti halnya terlihat di sejumlah
pemasangan reklame di kawasan
Waru. Sebagai salah satu akses pintu
masuk Sidoarjo, pengguna jalan dari
arah Surabaya dan Sidoarjo malah
disuguhi pemandangan tidak sedap.
Sejumlah spanduk di Jl S Parman,
terlihat saling tumpuk.
Tidak hanya berjubel, spandukspanduk
itu juga sudah sobek tak
karuan. Kondisi tersebut sudah terlihat sejak seminggu lalu. Namun
hingga kemarin, reklame yang semrawut
itu terkesan dibiarkan. Sebab
belum ada penindakan, setidaknya
mencopoti reklame yang tidak
saling tindih itu.
Menanggapi hal ini, Kepala Satpol
PP Sidoarjo Mulyawan saat dikonfirmasi
Radar Sidoarjo mengatakan pihaknya
sudah sering melakukan penertiban
terkait sejumlah iklan insidentil
yang marak dan tidak berizin.
“Kita seminggu dua kali sudah
melakukan penertiban pada iklaniklan
yang melanggar dan membuat
kumuh,” katanya.
Hanya saja, ada kesan, antar
instansi di Pemkab Sidoarjo
saling tunggu. Mulyawan mengatakan,
khusus untuk reklame
tidak berizin, pihaknya masih
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. Dengan koordinasi
tersebut, kata dia, Satpol PP
akan mengetahui reklame mana
saja yang sudah kedaluarsa dan
wajib ditertibkan.
Meski demikian, ujar pejabat
ini, terkait kondisi reklame spanduk
yang membuat kumuh, ia
menjanjikan langsung akan
menertibkan. Upaya itu tanpa
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. “Yang kumuh akan
langsung dibersihkan,” terusnya.
Ia menyebut selama ini reklame
yang justru membuat kumuh
umumnya yang insidentil
yang tanpa izin. Pemiliknya
memasang spanduk tanpa
memberikan kontribusi pada
PAD. “Kondisinya spanduk
yang tidak permanen memang
mudah rusak karena faktor
alam,” tegasnya.
Terkait dengan kondisi sejumlah
spanduk yang kumuh di Jl
S Parman Waru, Mulyawan mengaku
masih belum mengetahui.
Pihaknya akan langsung
melakukan penertiban jika
spanduk tersebut benar-benar
mengganggu. “Kita akan cek
dan akan kita tertibkan,” pungkasnya.
Sabtu, 02 Februari 2013
APBD Sidoarjo 2013 Berubah Lagi Menjadi 25,3 Persen
2/02/2013 11:11:00 AM
No comments
APBD Sidoarjo 2013 mengalami
perubahan. Lagi-lagi belanja modal
yang jadi sorotan. Setelah dievaluasi
gubernur Jawa Timur, besaran
belanja modal APBD mengalami
kenaikan. Jika sebellumnya 24,09
persen, kini peningkatan menjadi
25,3 persen.
Anggota Badan
anggaran DPRD
Sidoarjo, Tarkit
Erdianto
mengatakan
bahwa hasil
evaluasi
gubernur Jatim
terhadap APBD
Sidoarjo telah
diterima 30
Januari lalu.
Pada pokoknya,
belanja daerah
sebesar Rp
2.581.879.644.884 terdiri dari belanja
tidak langsung Rp 1.308.580.603.290
atau 50,68 persen, dan belanja
langsung Rp 1.273.299.041.693 atau
49,32 persen.
Untuk belanja langsung sebesar Rp
1.273.299.041.693 dialokasikan untuk
anggaran belanja pegawai Rp
104.318.343.167 atau 8,19 persen,
anggaran belanja barang dan jasa Rp
515.771.498.858 atau 40,51 persen
dan belanja modal Rp
653.209.199.568 atau 51,30 persen.
Tetapi apabila dibandingkan dengan
total belanja daerah, maka alokasi
anggaran untuk belanja modal hanya
25,30 persen. “Hanya 25,30 persen.
Sebab sesuai permendagri 37 tahun
2013 memang disebutkan sekurangkurangnya
belanja modal 29 persen.
Tetapi dengan 25,3 persen sudah luar
biasa. Sebab di daerah lain ada yang
lebih rendah dari itu,” kata Tarkit.
Mengenai besaran belanja modal menetapkan hanya 18,54
persen. Karena itu melalui
pandangan umum lima dari
enam fraksi di DPRD Sidoarjo
meminta agar draf RAPBD
dikembalikan. Setelah melalui
pembahasan panjang, belanja
modal ditetapkan 29 persen.
Namun pada akhirnya
disepakati 24,09 persen
dimasukkan lebih dulu dan
kini 25,3 persen.
“Hasil evaluasi gubernur
besaran belanja modal
ternyata 25,3 persen. Tetapi
saya ndak tahu dari mana item
perubahan tersebut. Yang
jelas, semakin besar belanja
modal maka belanja fisik
makin banyak, dan itu menjadi
aset,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPPKA)
Joko Sartono yang dikonfirmasi
mengenai penambahan
anggaran hingga menjadi 25,3
persen, mengaku lupa masingmasing
item. “Lupa saya ndak
hafal satu persatu. Tetapi yang
pasti kan lebih bagus. Syukursyukur
bisa 29 persen,”
katanya.
perubahan. Lagi-lagi belanja modal
yang jadi sorotan. Setelah dievaluasi
gubernur Jawa Timur, besaran
belanja modal APBD mengalami
kenaikan. Jika sebellumnya 24,09
persen, kini peningkatan menjadi
25,3 persen.
Anggota Badan
anggaran DPRD
Sidoarjo, Tarkit
Erdianto
mengatakan
bahwa hasil
evaluasi
gubernur Jatim
terhadap APBD
Sidoarjo telah
diterima 30
Januari lalu.
Pada pokoknya,
belanja daerah
sebesar Rp
2.581.879.644.884 terdiri dari belanja
tidak langsung Rp 1.308.580.603.290
atau 50,68 persen, dan belanja
langsung Rp 1.273.299.041.693 atau
49,32 persen.
Untuk belanja langsung sebesar Rp
1.273.299.041.693 dialokasikan untuk
anggaran belanja pegawai Rp
104.318.343.167 atau 8,19 persen,
anggaran belanja barang dan jasa Rp
515.771.498.858 atau 40,51 persen
dan belanja modal Rp
653.209.199.568 atau 51,30 persen.
Tetapi apabila dibandingkan dengan
total belanja daerah, maka alokasi
anggaran untuk belanja modal hanya
25,30 persen. “Hanya 25,30 persen.
Sebab sesuai permendagri 37 tahun
2013 memang disebutkan sekurangkurangnya
belanja modal 29 persen.
Tetapi dengan 25,3 persen sudah luar
biasa. Sebab di daerah lain ada yang
lebih rendah dari itu,” kata Tarkit.
Mengenai besaran belanja modal menetapkan hanya 18,54
persen. Karena itu melalui
pandangan umum lima dari
enam fraksi di DPRD Sidoarjo
meminta agar draf RAPBD
dikembalikan. Setelah melalui
pembahasan panjang, belanja
modal ditetapkan 29 persen.
Namun pada akhirnya
disepakati 24,09 persen
dimasukkan lebih dulu dan
kini 25,3 persen.
“Hasil evaluasi gubernur
besaran belanja modal
ternyata 25,3 persen. Tetapi
saya ndak tahu dari mana item
perubahan tersebut. Yang
jelas, semakin besar belanja
modal maka belanja fisik
makin banyak, dan itu menjadi
aset,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPPKA)
Joko Sartono yang dikonfirmasi
mengenai penambahan
anggaran hingga menjadi 25,3
persen, mengaku lupa masingmasing
item. “Lupa saya ndak
hafal satu persatu. Tetapi yang
pasti kan lebih bagus. Syukursyukur
bisa 29 persen,”
katanya.
Fashion Indie Clothing di Sidoarjo Sangar tapi Tetap Digemari
2/02/2013 11:05:00 AM
No comments
SIDOARJO – Meskipun banyak
produk fashion di pasaran, produk
fashion indie clothing tetap digemari
masyarakat, khususnya kawula
muda. Hal ini terlihat dari
banyaknya masyarakat yang didominasi
kaum muda mendatangai
pameran indie clothing yang digelar
di GOR Sidoarjo.
Tetap digemarinya produk ini
karena kaum muda tetap suka dengan
fashion, meskipun barang
yang dibeli bukan barang bermerek.
“Selama kaum muda masih
suka dengan dunia fashion, maka
peluang indie clothing untuk merebut
pasar tetap terbuka,” kata
Budi, salah satu peserta pameran.
Menurut dia, kuncinya bisnis ini
terletak pada mereka yang suka
dengan dunia fashion.
Indie clothing memang berbeda
dengan produk fashion lain yang
sudah terkenal. Untuk dapat bersaing
dengan mereka yang sudah
memiliki nama, para pemilik usaha
indie clothing ini memiliki cara
masing masing. Salah satunya
dengan membatasi jumlah produksi
dalam satu desain. Bahkan
cara ini bisa disebut telah menjadi
salah satu ciri khas indie clothing.
“Untuk satu desain maksimal
kita hanya mencetak 12 produk
jadi barang kami terasa lebih
ekslusif,” ungkap Budi.
Indie clothing juga dituntut
mampu bersaing melalui kreatifitas
desain dan model sebuah produk.
“Karena kami bukan brand
besar makanya kami dituntut untuk
kreatif agar tetap bisa
bersaing,” tuturnya.
Desain dan model fashion yang
ada pada indie clothing ini juga
mempunyai ciri khas tersendiri
dan tidak dapat ditemui pada
produk fashion lain yang memiliki
nama besar. Setiap merk dalam
indie clothing juga mengusung
semangat yang berbeda. “Secara
desain memang kami lebih identik
dengan warna gelap dan gambar
yang sangar seperti tengkorak tapi
kami tetap menampilkan pesan
dalam sebuah desain tersebut,”
jabar Budi.
Pesan tersebut diaplikasikan
dalam desain gambar maupun
tulisan.
Sementara itu, meski desainnya
sangar, ternyata kaum hawa
banyak juga yang menyukai desain
tersebut. Salah satunya Rini, siswi
sebuah SMA swasta di Sidoarjo
yang mengaku tertarik dengan
desainnya. “Desainnya unik dan
tidak ada di pasaran,” ujarnya.
Rini yang juga penggemar fashion
ini menilai kehadiran indie
clothing memberi warna lain dalam
dunia fashion di Indonesia.
“Sekarang lebih banyak pilihannya
dan tidak monoton,” tandasnya.
produk fashion di pasaran, produk
fashion indie clothing tetap digemari
masyarakat, khususnya kawula
muda. Hal ini terlihat dari
banyaknya masyarakat yang didominasi
kaum muda mendatangai
pameran indie clothing yang digelar
di GOR Sidoarjo.
Tetap digemarinya produk ini
karena kaum muda tetap suka dengan
fashion, meskipun barang
yang dibeli bukan barang bermerek.
“Selama kaum muda masih
suka dengan dunia fashion, maka
peluang indie clothing untuk merebut
pasar tetap terbuka,” kata
Budi, salah satu peserta pameran.
Menurut dia, kuncinya bisnis ini
terletak pada mereka yang suka
dengan dunia fashion.
Indie clothing memang berbeda
dengan produk fashion lain yang
sudah terkenal. Untuk dapat bersaing
dengan mereka yang sudah
memiliki nama, para pemilik usaha
indie clothing ini memiliki cara
masing masing. Salah satunya
dengan membatasi jumlah produksi
dalam satu desain. Bahkan
cara ini bisa disebut telah menjadi
salah satu ciri khas indie clothing.
“Untuk satu desain maksimal
kita hanya mencetak 12 produk
jadi barang kami terasa lebih
ekslusif,” ungkap Budi.
Indie clothing juga dituntut
mampu bersaing melalui kreatifitas
desain dan model sebuah produk.
“Karena kami bukan brand
besar makanya kami dituntut untuk
kreatif agar tetap bisa
bersaing,” tuturnya.
Desain dan model fashion yang
ada pada indie clothing ini juga
mempunyai ciri khas tersendiri
dan tidak dapat ditemui pada
produk fashion lain yang memiliki
nama besar. Setiap merk dalam
indie clothing juga mengusung
semangat yang berbeda. “Secara
desain memang kami lebih identik
dengan warna gelap dan gambar
yang sangar seperti tengkorak tapi
kami tetap menampilkan pesan
dalam sebuah desain tersebut,”
jabar Budi.
Pesan tersebut diaplikasikan
dalam desain gambar maupun
tulisan.
Sementara itu, meski desainnya
sangar, ternyata kaum hawa
banyak juga yang menyukai desain
tersebut. Salah satunya Rini, siswi
sebuah SMA swasta di Sidoarjo
yang mengaku tertarik dengan
desainnya. “Desainnya unik dan
tidak ada di pasaran,” ujarnya.
Rini yang juga penggemar fashion
ini menilai kehadiran indie
clothing memberi warna lain dalam
dunia fashion di Indonesia.
“Sekarang lebih banyak pilihannya
dan tidak monoton,” tandasnya.
Jumat, 01 Februari 2013
Kabupaten Sidoarjo Genap Berusia 154 Tahun
2/01/2013 04:51:00 PM
No comments
SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Kamis (31/1/2013), Kabupaten Sidoarjo genap berusia 154 tahun sejak pertama lahir pada 31 januari 1859 silam.
Menapaki
usia 154 ini, berbagai keberhasilan dan prestasi telah diraih kabupaten
yang dipimpin Bupati Saiful Ilah dan Wabup MG Hadi Sutjipto itu.
Yang paling gres, naiknya pendapatan
asli daerah (PAD) yang berimbas pada naiknya plafon Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) 2013 dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Kabupaten Sidoarjo pada tahun anggaran 2013, diproyeksikan naik sekitar
Rp 150 miliar atau tepatnya sebesar Rp 2.339.816.167.384.
Sedangkan pada APBD tahun 2012 ini, nilainya sebesar Rp 2,189 triliun.
Secara umum, untuk Pendapatan Asli
Daerah (PAD) eksekutif mematok angka Rp. 713.338.492.952, Dana
Perimbangan Rp. 1.310.917.233.703 , Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah
Rp. 205.060.440.729.
Selain dari sektor PAD, berbagai
penghargaan di bidang pendidikan, investasi, dan lain sebagainya juga
telah diraih Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, demi memanjakan masyarakat Sidoarjo, banyak kegiatan yang digelar selama perayaan hari jadi ini.
Diantaranya menggelar Dzikrul Ghofilin,
Sema’an Al-Quran Jantika Mantab, dan timbang serta lelang bandeng kawak
dan Sidoarjo Fun Carnival yang telah dilakukan.
Puncak acara dilakukan dengan menggelar upacara peringatan HUT Sidoarjo di alun-alun, Kamis pagi ini.
Juga, ada Gowes Sidoarjo Adventure,
pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Suroto, pesta rakyat berupa
panjat pinang, nikah masal, pawai budaya, dan lain-lain.Bupati Sidoarjo Resmikan Pembangunan dan Bagikan 15 Penghargaan
2/01/2013 04:50:00 PM
No comments
SIDOARJO– Memperingati genap 154 tahun
Kabupaten Sidoarjo, Bupati Saiful Ilah memberikan 15 penghargaan kepada
tiga kategori yang dinilai berprestasi untuk pembangunan di Kota Delta,
kemarin.
Lima pihak dalam kategori pertama adalah
perusahaan yang telah menunjukkan kepedulian sosialnya melalui CSR,
lima penghargaan berikutnya untuk kelompok desa berprestasi dan lima
lainnya masuk dalam kelompok UKM.
Penghargaan dalam evaluasi pembangunan tahun 2013 itu diberikan dalam upacara peringatan HUT Sidoarjo Alun-alun Kota Delta.
Tiga perusahaan yang mendapatkan
penghargaan adalah PT. Santos Jaya Abadi, PT Coronet Crown dan PT. Indo
Lautan Makmur, masing-masing sebagai juara 1, 2 dan 3. Sedang juara
harapan 1 dan 2 diraih PT Siantar Top dan PT Cemara Mas.
Sedangkan desa yang dinobatkan
berprestasi serta berhak menerima juara 1, 2 dan 3, secara berurutan
adalah Desa Pepe Kecamatan Sedati, Desa Wonomelati, Kecamatan Krembung
dan Desa Sadang Kecamatan Taman.
Untuk UKM berprestasi juara 1 diraih UD Nabil Bordir, juara 2 UD Danalis Art, dan juara 3 diraih UD Nice Roti.
Saiful Ilah berharap penghargaan dapat
menjadi motivasi bagi semua pihak. “Yang belum mendapatkan jangan
berkecil hati. Ini justru dapat menjadi motivasi bagi semua pihak untuk
lebih menggiatkan inovasi ke depan dalam membangun Sidoarjo,” ungkap
bupati.
Terkait dengan perayaan HUT Kabupaten
Sidoarjo ke-154, Saiful Ilah mengatakan 154 tahun merupakan waktu yang
sangat panjang untuk memantapkan diri menyempurnakan di berbagai bidang
kehidupan, baik yang bersifat material maupun spiritual.
Ia juga meminta semua pihak saling
introspeksi. “Kita harus introspeksi apa yang telah kita sumbangkan bagi
kemajuan bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Di akhir upacara, bupati menandatangani beberapa prasasti peresmian pembangunan.
Di antaranya pembangunan Kantor Badan
Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Keluarga Berencana (BPM-PKB) yang
direhab keseluruhan dan pembangunan telecenter Jenggolo yang berlokasi
di Desa Banjarsari Kecamatan Buduran sebagai media informasi bagi
masyarakat sekitarnya.
Selain itu juga peresmian peningkatan
maupun pemeliharaan jalan serta pembangunan dan rehab jembatan dan rehab
saluran dan trotoar.
Yakni peningkatan jalan Jalan
Kedungrejo, Desa Wadungasri Kecamatan Waru, Jalan Sawunggaling,
Kecamatan Taman, pemeliharaan berkala pada Jalan Lingkar Timur,
Kecamatan Candi, pembangunan embatan di Desa Wonokarang, Kecamatan
Balongbendo dan rehab jembatan Kalidawir di Desa Kalidawir Kecamatan
Tanggulangin.
Di sisi lain juga diresmikan rehab
saluran dan trotoar, yaitu di Jl Yos Sudarso, Jl Mongonsidi, Jl Panglima
Hidayat, dan Jl Mojopahit.Akan Dibangun Sentra PKL di Jl.Gajahmada Sidoarjo
2/01/2013 04:48:00 PM
No comments
SIDOARJO – Salah satu
persoalan yang hampir terjadi di semua kota adalah penataan Pedagang
Kaki Lima (PKL). Pemkab Sidoarjo berencana membangun sentra PKL sebagai
salah satu solusi persoalan ini.
Tahun ini, sentra PKL itu akan dibangun
di Jl Gajah Mada. Lahan yang dipilih untuk pembangunan tersebut adalah
eks TK Dharmawanita, MTs Negeri, dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri seluas
2000 meter persegi di jalan yang sama.
Sekarang ini, beberapa infrastruktur
telah disiapkan seperti taman, saluran pembuangan, toilet, dan pos
penjagaan. “Lahan bekas sekolah itu sudah lama kosong.
Rencananya akan dibuat sentra PKL,”
ungkap Kepala Bidang Tata Bangunan, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang,
Kabupaten Sidoarjo, Ir Yudhi Kartikawan MT. Konsep yang diusung adalah
menata PKL yang ada di kawasan itu.
Rencananya, setelah sentra PKL selesai dibangun, para PKL di kawasan Jl Gajahmada akan dipindahkan atau direlokasi.
Hal tersebut bertujuan agar Jl Gajah
Mada yang berstatus arteri primer bisa lebih lengang, bebas dari PKL.
“Rencananya dua lantai. Yang bawah untuk kuliner dan yang atas
non-kuliner. Tetapi itu masih kami kaji lebih jauh. Jangan sampai meski
berada di lokasi yang strategis, tetapi justru tidak ada peminatnya,”
papar Yudhi.
Saat ini lahan eks sekolahan itu masih tertutup. Maksudnya, hanya ada pintu yang cukup untuk satu mobil.
Nantinya pagar akan dibuka sehingga
tampak luas. “Lokasinya memang strategis. Karena itu pagar yang ada juga
akan dibongkar sekalian, ”terus Yudhi. Ditanya lahan parkir, pejabat
ini menjelaskan hal itu masih dalam pembahasan dengan dinas terkait,
seperti Dinas Perhubungan dan Dinas PU Bina Marga.
“Rencana ini memang belum 100 persen
tuntas, masih banyak yang harus dibahas, misalnya tentang penataan
kawasan sekitar itu,” tambah dia.
Dalam pembahasan itu, lanjutnya, juga
masih membicarakan siapa yang nantinya akan mengelola sentra PKL.
“Apakah pihak ketiga atau bagaimana, apa keuntungan dan kekurangannya,
masih terus dikaji,” katanya kembali.Tarik Wisatawan, Gali Potensi Wisata Religi Sidoarjo
2/01/2013 04:47:00 PM
No comments
SIDOARJO
– Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Delta, Dinas Pemuda,
Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Sidoarjo
bakal menggali potensi wisata.
Salah satunya makam Dewi Sekardadu sebagai obyek wisata religi.
Di
antaranya dari Malang, Kediri, Mojokerto dan sebagainya. “Ini akan kita
kembangkan. Dewi Sekardadu ini kan dalam sejarahnya adalah ibunya Sunan
Giri, Gresik,” ungkap Kepala Disporbudpar Pramu Sigit Priyandono.
Selain itu, potensi wisata religi lain yang akan digarap adalah makam Mbah Ud, di Pagerwojo.
Banyaknya peziarah yang datang, membuat dua makam ini menjadi potensi wisata tersendiri.
Selain
itu, nantinya akan ada makam lain yang kini masih ditelusuri. “Ada
makam-makam lain, seperti di Krian, dan Taman, konon di sana juga ada
makam ulama zaman kerajaan Majapahit, tetapi itu masih akan kami
telusuri,” katanya.
Ia
menjelaskan salah satu kendala yang masih dicari solusi adalah letak
makam berada di perkampungan padat penduduk. Ini menyebabkan kendaraan
besar seperti bus kesulitan masuk.
Padahal umumnya, para peziarah datang secara berombongan.
Sementara itu, Pramu Sigit juga mengunggulkan Pulau Sarinah, yakni pulau bentukan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Terbuat dari lumpur seluas 82 hektar, yang berjarak sekitar 30 menit dari desa Tlocor, Jabon.
“Di
Tlocor sudah ada dermaganya. Akses ke Tlocor pun sudah dibangun. Kalau
boleh bermimpi, di sana bisa dibuat seperti Muara Karang, Jakarta,”
katanya.DKP Sidoarjo Dapat Tambahan 10 Unit Truk Sampah
2/01/2013 02:24:00 AM
No comments
SIDOARJO-Dinas Kebersihan
dan Pertamanan (DKP) Kabupaten
Sidoarjo, bakal lebih mudah
untuk melakukan pengangkutan
sampah dari Tempat Penampungan
Sementara (TPS) ke TPA di
kawasan Jabon. Tahun ini diperkirakan
akan mendapatkan
tambahan 10 unit armana melalui
dana Aanggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP), M Syafiq kemarin
mengatakan bahwa dalam
tahun anggaran 2013 ini, penambahan
armada bisa dilakukan.
“Jumlahnya 10 unit. Pengadaannya
ya dalam satu tahun anggaran
ini,” katanya.
Dengan penambahan 10 unit
Syafiq mengaku jika mobilitas untuk
pengangkutan sampah dari
TPS-TPS yang tersebar di seluruh
Sidoarjo bisa lebih mudah. Pasalnya
jumlah armada yang bisa
digerakkan untuk melakukan pengangkutan
semakin banyak. Sebelumnya,
kekuatan armana berjumlah
32 unit tetapi yang layak
pakai ada 24 unit saja.
Menurut Syafiq, produksi sampah
se Sidoarjo cukup banyak.
Yakni mencapai 4.400 meter kubik
perhari. Tetapi daya angkut hanya
825 meter kubik. “Sisanya diolah
di 6 TPST (Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu, red).
Sampah yang dapat diolah di situ
pun hanya sekitar 10 hingga 15
persen,” katanya.
Enam TPST yang kini ada
adalah di Kelurahan Janti, dan
Ngingas, Kecamatan Waru, Desa
Keboan Sikep, Kecamatan Gedangan,
Desa Siwalan Panji, dan
Desa Prasung, Kecamatan Buduran,
dan Desa Ngaban, Kecamatan
Tanggulangin.
Pengolahan sampah di TPST
yang dimaksud, adalah dengan cara
diolah dan dipilah. “Ada yang
dijadikan kompos. Sebagian dipilah
untuk dijual kembali, tetapi
ada yang betul-betul sampah sehingga
memang harus dibuang,”
katanya.
Dimata anggota DPRD Sidoarjo,
HM Zainul Lutfi penambahan
armana 10 unit dalam tahun 2013
masih dirasa kurang. “Idealnya
saya kira justru 50 sampai 60
unit,” katanya.
Menurut Lutfi, jumlah penduduk
Sidoarjo sudah mencapai
1,8 juta jiwa. Mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya sekitar 2
persen, sehingga dapat diartikan
jumlah produksi sampah pun akan
meningkat. Padahal pemerintah
selalu mendengungkan pelayanan
pada masyarakat. “Maka semakin
cepat pemerintah memberikan
layanan kepada masyarakat,
hasilnya akan semakin bagus.
Makin cepat sampah-sampah
diangkut, kan semakin bagus.
Kawasan juga menjadi bersih,”
katanya.
Untuk itu, jumlah armana harus
ditambah cukup banyak. “Jangan
sampai di anggarkan mepet. Kalau
ada kerusakan, nanti pelayanan
pada masyarakat terganggu. Harusnya,
semua armada berfungsi,
sekalipun ada yang yang harus tandbay,
dan bisa digunakan sewaktuwaktu.
Sebab wilayah Sidoarjo ini
cukup luas,” imbuhnya.
dan Pertamanan (DKP) Kabupaten
Sidoarjo, bakal lebih mudah
untuk melakukan pengangkutan
sampah dari Tempat Penampungan
Sementara (TPS) ke TPA di
kawasan Jabon. Tahun ini diperkirakan
akan mendapatkan
tambahan 10 unit armana melalui
dana Aanggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP), M Syafiq kemarin
mengatakan bahwa dalam
tahun anggaran 2013 ini, penambahan
armada bisa dilakukan.
“Jumlahnya 10 unit. Pengadaannya
ya dalam satu tahun anggaran
ini,” katanya.
Dengan penambahan 10 unit
Syafiq mengaku jika mobilitas untuk
pengangkutan sampah dari
TPS-TPS yang tersebar di seluruh
Sidoarjo bisa lebih mudah. Pasalnya
jumlah armada yang bisa
digerakkan untuk melakukan pengangkutan
semakin banyak. Sebelumnya,
kekuatan armana berjumlah
32 unit tetapi yang layak
pakai ada 24 unit saja.
Menurut Syafiq, produksi sampah
se Sidoarjo cukup banyak.
Yakni mencapai 4.400 meter kubik
perhari. Tetapi daya angkut hanya
825 meter kubik. “Sisanya diolah
di 6 TPST (Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu, red).
Sampah yang dapat diolah di situ
pun hanya sekitar 10 hingga 15
persen,” katanya.
Enam TPST yang kini ada
adalah di Kelurahan Janti, dan
Ngingas, Kecamatan Waru, Desa
Keboan Sikep, Kecamatan Gedangan,
Desa Siwalan Panji, dan
Desa Prasung, Kecamatan Buduran,
dan Desa Ngaban, Kecamatan
Tanggulangin.
Pengolahan sampah di TPST
yang dimaksud, adalah dengan cara
diolah dan dipilah. “Ada yang
dijadikan kompos. Sebagian dipilah
untuk dijual kembali, tetapi
ada yang betul-betul sampah sehingga
memang harus dibuang,”
katanya.
Dimata anggota DPRD Sidoarjo,
HM Zainul Lutfi penambahan
armana 10 unit dalam tahun 2013
masih dirasa kurang. “Idealnya
saya kira justru 50 sampai 60
unit,” katanya.
Menurut Lutfi, jumlah penduduk
Sidoarjo sudah mencapai
1,8 juta jiwa. Mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya sekitar 2
persen, sehingga dapat diartikan
jumlah produksi sampah pun akan
meningkat. Padahal pemerintah
selalu mendengungkan pelayanan
pada masyarakat. “Maka semakin
cepat pemerintah memberikan
layanan kepada masyarakat,
hasilnya akan semakin bagus.
Makin cepat sampah-sampah
diangkut, kan semakin bagus.
Kawasan juga menjadi bersih,”
katanya.
Untuk itu, jumlah armana harus
ditambah cukup banyak. “Jangan
sampai di anggarkan mepet. Kalau
ada kerusakan, nanti pelayanan
pada masyarakat terganggu. Harusnya,
semua armada berfungsi,
sekalipun ada yang yang harus tandbay,
dan bisa digunakan sewaktuwaktu.
Sebab wilayah Sidoarjo ini
cukup luas,” imbuhnya.
Harumkan Indonesia, Tiga Siswa SMAN 1 Sidoarjo Usung Aro-x, Jadi Juara III Kontes Robot di Singapura
2/01/2013 02:23:00 AM
No comments
Pelajar Sidoarjo kembali
mengharumkan nama Indonesia di
tingkat internasional. Melalui lomba
Singapore Robotic Games yang digelar
di Singapura, 22-23 Januari lalu,
Irviandy (17), Arga Lancana (17), dan
Nadua Joel Mettu (17) berhasil
menorehkan nama mereka sebagai
juara III di kelas School Robotics.
SIANG itu, suasana di SMAN 1
Sidoarjo cukup teduh karena
diselimuti mendung. Sekolah
favorit di Sidoarjo ini sedang
berbahagia. Tiga siswanya baru
saja mengharumkan nama Indonesia
dengan merengkuh prestasi
internasional di negeri jiran.
Mereka adalah Irviandy (17),
Arga Lancana (17), dan Nadua Joel
Mettu (17). Ketiga sama-sama
masih duduk di bangku kelas XI
SMAN 1 Sidoarjo. Ditemui di
sekolah mereka, rona wajah
ketiganya masih tampak binarbinar
kebanggaan.
“Terus terang, kami tidak
menyangka kalau bisa meraih juara
III dalam event sekelas Singapore
Robotic Games tersebut,” ungkap
Arga yang menjadi juru bicara
ketiga siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot Aro-x
yang mereka jagokan dalam lomba
itu, mereka juga memamerkan trofi
yang mereka peroleh dari
kompetisi robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School Robotics
yang memang dikhususnya bagi
robot-robot hasil rancangan para
siswa usia sekolah. Hebatnya, 3
tim berasal dari Sidoarjo. Sedang
tiga tim lainnya berasal dari
Klaten (1 tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan IInya
dari Singapura,” tuturnya.
Dalam kelas School Robotics itu,
terdapat 20 tim dari berbagai tersebut,” ungkap Arga yang
menjadi juru bicara ketiga
siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot
Aro-x yang mereka jagokan
dalam lomba itu, mereka juga
memamerkan trofi yang
mereka peroleh dari kompetisi
robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School
Robotics yang memang dikhususnya
bagi robot-robot hasil
rancangan para siswa usia
sekolah. Hebatnya, 3 tim berasal
dari Sidoarjo. Sedang tiga tim
lainnya berasal dari Klaten (1
tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan
II-nya dari Singapura,”
tuturnya. Dalam kelas School
Robotics itu, terdapat 20 tim
dari berbagai negara yang
berlaga.
Tentang robot Aro-x yang
mereka jagokan dalam lomba
itu, diuji untuk mampu
berjalan di lintasan yang
sudah ditentukan. Selain itu,
robot juga dituntut untuk bisa
memindahkan kaleng yang
telah disiapkan panitia.
“Saat memindahkan kaleng,
kami sempat kaget karena dari
Sidoarjo hanya Aro-x yang bisa
melakukannya. Padahal, kami
selalu mengadakan latihan
bersama-sama tim yang lain,”
ungkapnya.
Selain itu, Aro-x juga teruji
melalui tantangan berjalan di
lintasan yang telah disediakan
panitia. Menurut Irviandy, hal
ini karena Aro-x memiliki
filosofi biar lambat asal selamat.
“Meski di antara robot lain Arox
memang paling lambat, tapi
ternyata dia yang mampu
menjadi juara ketiga. Ini karena
meski lambat, tapi Aro-x paling
stabil berjalan di lintasan,”
tutur Irviandy.
Selain mendapatkan trofi,
mereka juga memeroleh
hadiah uang sebesar 200 dolar
Singapura, atau setara dengan
Rp 1,8 juta. Mereka belum
tahu akan digunakan untuk
apa hadiah tersebut.
Namun, mereka
berkeinginan untuk
menyempurnakan Aro-x
supaya lebih cepat lagi. “Akan
kita perbaiki dan kembangkan
sehingga speed-nya bisa
bertambah,” tutur Irviandy.
Di bagian lain, Kepala
SMAN 1 Sidoarjo Sukemad
merasa senang dengan
prestasi yang berhasil diraih
siswanya. Sukemad juga
mengatakan jika pihak
sekolah menyediakan
pembimbing bagi mereka yang
suka dengan dunia robot.
“Kebetulan, pembimbingnya
merupakan alumni sini juga,”
ungkapnya.
Dengan berhasil diraihnya
prestasi ini, Sukemad
berjanji akan ada reward
tersendiri bagi siswa. “Yang
jelas, nanti akan ada reward
bagi mereka yang
berprestasi,” janjinya.
mengharumkan nama Indonesia di
tingkat internasional. Melalui lomba
Singapore Robotic Games yang digelar
di Singapura, 22-23 Januari lalu,
Irviandy (17), Arga Lancana (17), dan
Nadua Joel Mettu (17) berhasil
menorehkan nama mereka sebagai
juara III di kelas School Robotics.
SIANG itu, suasana di SMAN 1
Sidoarjo cukup teduh karena
diselimuti mendung. Sekolah
favorit di Sidoarjo ini sedang
berbahagia. Tiga siswanya baru
saja mengharumkan nama Indonesia
dengan merengkuh prestasi
internasional di negeri jiran.
Mereka adalah Irviandy (17),
Arga Lancana (17), dan Nadua Joel
Mettu (17). Ketiga sama-sama
masih duduk di bangku kelas XI
SMAN 1 Sidoarjo. Ditemui di
sekolah mereka, rona wajah
ketiganya masih tampak binarbinar
kebanggaan.
“Terus terang, kami tidak
menyangka kalau bisa meraih juara
III dalam event sekelas Singapore
Robotic Games tersebut,” ungkap
Arga yang menjadi juru bicara
ketiga siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot Aro-x
yang mereka jagokan dalam lomba
itu, mereka juga memamerkan trofi
yang mereka peroleh dari
kompetisi robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School Robotics
yang memang dikhususnya bagi
robot-robot hasil rancangan para
siswa usia sekolah. Hebatnya, 3
tim berasal dari Sidoarjo. Sedang
tiga tim lainnya berasal dari
Klaten (1 tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan IInya
dari Singapura,” tuturnya.
Dalam kelas School Robotics itu,
terdapat 20 tim dari berbagai tersebut,” ungkap Arga yang
menjadi juru bicara ketiga
siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot
Aro-x yang mereka jagokan
dalam lomba itu, mereka juga
memamerkan trofi yang
mereka peroleh dari kompetisi
robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School
Robotics yang memang dikhususnya
bagi robot-robot hasil
rancangan para siswa usia
sekolah. Hebatnya, 3 tim berasal
dari Sidoarjo. Sedang tiga tim
lainnya berasal dari Klaten (1
tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan
II-nya dari Singapura,”
tuturnya. Dalam kelas School
Robotics itu, terdapat 20 tim
dari berbagai negara yang
berlaga.
Tentang robot Aro-x yang
mereka jagokan dalam lomba
itu, diuji untuk mampu
berjalan di lintasan yang
sudah ditentukan. Selain itu,
robot juga dituntut untuk bisa
memindahkan kaleng yang
telah disiapkan panitia.
“Saat memindahkan kaleng,
kami sempat kaget karena dari
Sidoarjo hanya Aro-x yang bisa
melakukannya. Padahal, kami
selalu mengadakan latihan
bersama-sama tim yang lain,”
ungkapnya.
Selain itu, Aro-x juga teruji
melalui tantangan berjalan di
lintasan yang telah disediakan
panitia. Menurut Irviandy, hal
ini karena Aro-x memiliki
filosofi biar lambat asal selamat.
“Meski di antara robot lain Arox
memang paling lambat, tapi
ternyata dia yang mampu
menjadi juara ketiga. Ini karena
meski lambat, tapi Aro-x paling
stabil berjalan di lintasan,”
tutur Irviandy.
Selain mendapatkan trofi,
mereka juga memeroleh
hadiah uang sebesar 200 dolar
Singapura, atau setara dengan
Rp 1,8 juta. Mereka belum
tahu akan digunakan untuk
apa hadiah tersebut.
Namun, mereka
berkeinginan untuk
menyempurnakan Aro-x
supaya lebih cepat lagi. “Akan
kita perbaiki dan kembangkan
sehingga speed-nya bisa
bertambah,” tutur Irviandy.
Di bagian lain, Kepala
SMAN 1 Sidoarjo Sukemad
merasa senang dengan
prestasi yang berhasil diraih
siswanya. Sukemad juga
mengatakan jika pihak
sekolah menyediakan
pembimbing bagi mereka yang
suka dengan dunia robot.
“Kebetulan, pembimbingnya
merupakan alumni sini juga,”
ungkapnya.
Dengan berhasil diraihnya
prestasi ini, Sukemad
berjanji akan ada reward
tersendiri bagi siswa. “Yang
jelas, nanti akan ada reward
bagi mereka yang
berprestasi,” janjinya.
Tukar Link Disini :
Latest Templates
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.